Wabah Virus Corona
Israel Ranking 1 Tempat Teraman dari Serangan COVID-19, Ternyata Kebiasaan Ini yang Jadi Penyelamat
Sementara itu, Korea Selatan bisa dibilang menetapkan standar untuk pengujian skala besar dengan metode drive thru
Israel Ranking 1 Tempat Teraman dari Serangan COVID-19, Ternyata Kebiasaan Ini yang Jadi Penyelamat
TRIBUNJATENG.COM - Pada hari-hari awal krisis virus corona, dr. Arnon Afek memulai pagi harinya dengan menuangkan literatur terbaru tentang virus ini.
Dilansir dari Asia.nikkei.com, Senin (6/4/2020), baru-baru ini, associate director general Pusat Medis Chaim Sheba Israel telah meninggalkan rutinitas itu.
"Itu menjadi tugas yang mustahil," katanya kepada Nikkei Asian Review.
"Jumlah makalah yang ditulis luar biasa. Pengetahuan bertambah dari hari ke hari."
Rumah sakit Afek, dianggap sebagai yang terbaik di Israel, menjadi ujung tombak perjuangan melawan virus.
• Corona Jangan Menghalangi Ibadah, Ini 4 Arahan MUI Menjalankan Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi
• Kritik Stafsus yang Surat Camat Demi Perusahaan Sendiri, Rizal Ramli: Tidak Tahu Malu, Tak Beretika
• Setelah Tahlilan, Warga Baru Tahu Tetangga yang Meninggal Positif Corona, Begini Kondisi Mereka Kini
• Beredar Pesan WA Pemerintah Akan Gratiskan Internet, Jangan Klik Link-nya! Ini Penjelasan Kominfo
Dia yakin itu adalah pertempuran negaranya, seluruh Asia dan bahkan dunia bisa menang dengan berbagi pengetahuan itu.
Sejak wabah itu meletus dari China, sejumlah negara telah menunjukkan apa yang dapat membantu mencegah penyebaran itu.
Singapura telah mendulang pujian karena melakukan penelusuran yang teliti dan memberlakukan social distancing.
Sementara itu, Korea Selatan bisa dibilang menetapkan standar untuk pengujian skala besar dengan metode drive thru.
Tapi minggu lalu, saat Hong Kong mendata tempat paling aman di dunia dari virus corona, Israel muncul di tingkat teratas.

Deep Knowledge Ventures, yang menjadi berita utama di tahun 2014 untuk menunjuk AI sebagai anggota dewan, menilai negara berdasarkan 76 parameter.
Yakni dari beberapa kasus konvensional virus corona dan kematian, ukuran geografis dan demografi, serta rumah sakit dan keahlian medis.
Lainnya kurang jelas - "GovTech" atau sistem e-government dan kemampuan pertahanan.