Wabah Virus Corona
WASPADA! Ada 87.830 Pemudik Tiba di Semarang, Ini Langkah Yang Dilakukan Pemkot dan Instansi Terkait
Jumlahnya fluktuatif. Kami belum tahu nanti menjelang hari raya. Kami masih terus siaga melakukan pengawasan di terminal angkutan, stasiun, bandara da
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang terus melakukan pemantauan terhadap kedatangan para pemudik dari luar kota menuju Kota Lunpia.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, sejauh ini sudah ada 87.830 pemudik yang tiba di Kota Semarang.
Jumlah tersebut merupakan data sejak 23 Maret hingga 13 April 2020 dari beberapa pintu kedatangan di antaranya Stasiun Poncol, Stasiun Tawang, Bandara, Pelabuhan Tanjungmas, dan Terminal Mangkang.
Menurut Endro, jumlah pemudik setiap harinya fluktuatif. Angka pemudik tertinggi terjadi pada 23 Maret 2020 lalu yakni mencapai 8.052 orang dalam sehari.
Sementara selama April ini, rata-rata jumlah pemudik per hari sebanyak 2.283 orang.
"Jumlahnya fluktuatif. Kami belum tahu nanti menjelang hari raya. Kami masih terus siaga melakukan pengawasan di terminal angkutan, stasiun, bandara dan pelabuhan," tutur Endro, Selasa (14/4).
• Kisah Anak dan Cucu Tertular Positif Virus Corona di Sragen
• Alasan Kenapa Petugas Tes Swab Bayi Umur 2 Pekan di Jepara, Kini Jepara Catat 3 Kasus Positif Corona
• UPDATE Virus Corona Jateng: Kabar Karantina Warga 1 RW hingga 7 Tenaga Medis Diinapkan di Rumdin
• KABAR GEMBIRA: PNS Eselon III Ke Bawah Tetap Terima Tunjangan Hari Raya
Dalam melakukan pemantauan, pihaknya bekerjasama dengan PT KAI, PT Agkasa Pura, dan Pelabuhan Tanjungmas untuk melakukan pendataan para pemudik.
"Terminal antarkota di Mangkang. Itu otoritas Kementrian Perhubungan, sedangkan Terminal Penggaron di bawah kewenangan Dishub Provinsi Jateng. Tapi, kami terus koordinasi dengan kepala terminal terkait hal ini," terang Endro,
Terminal Cangkiran dan Terminal Gunungpati yang merupakan kewenangan Dishub Kota Semarang pun tak lepas dari pemantauan.
Selain pintu-pintu kedatangan, titik-titik yang kerap menjadi tempat naik turun penumpang juga terus diawasi.
"Memang kami tidak menutup mata seperti di wilayah timur, di depan Terminal Terboyo sering terjadi naik turun penumpang, itu tetap kami pantau," tambahnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus mengimbau warga Kota Semarang yang sedang bekerja di luar kota untuk bisa menahan diri tidak pulang ke kampung halaman.
Begitu juga masyarakat yang berada di Kota Semarang untuk tetap tinggal di kota ini hingga kondisi kembali normal.
"Jika mereka ke luar kota, mereka menjadi ODP di daerah tujuan," tambahnya
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam meminta pemudik yang tiba di Semarang untuk mengisi form yang bisa diakses melalui website http://siagacorona.semarangkota.go.id atau langsung mengakses http://smg.city/pendatang.
Mereka akan dipantau petugas puskesmas. Pemudik akan dikategorikan dalam daftar orang tanpa gejala (OTG) jika mereka tidak memiliki gejala sakit.
Sedangkan pemudik yang memiliki gejala sakit seperti batuk, flu, demam, dan gejala lain yang menujukan ciri-ciri gejala corona, mereka masuk dalam dafftar orang dalam pemantauan (ODP). Seluruh pemudik baik yang masuk OTG maupun ODP wajib melakukan karantina di rumah selama 14 hari.
"Teman-teman puskesmas akan terus memantau dan mengevaluasi," ucapnya.
Namun demikian, jumlah kendaraan yang masuk ke Semarang melalui jalur tol terpantau turun drastis. Sebelumnya, berdasarkan catatan PT Jasa Marga Cabang Semarang-Batang, kendaraan dari arah barat menuju Semarang turun lebih dari 50 persen. Penurunan itu terjadi sejak akhir Maret lalu.
Dirut Jasa Marga Cabang Semarang-Batang, Arie Irianto, Jumat (10/4) lalu mengatakan, pada hari biasa, kendaraan dari arah barat dan sebaliknya yang masuk Semarang mencapai 24 ribu unit. Namun belakangan, per harinya hanya sekitar 10 ribu unit kendaraan yang masuk ke Semarang.
"Warga dari arah barat (Jakarta dan Jawa Barat, red) banyak yang sudah mudik lebih dulu. Tapi pengguna tol justru cenderung turun dibanding sebelum Covid-19," ucapnya.
Terpisah, Manager Traffic Jasamarga Cabang Semarang ABC, Ferza Gauthama mengungkapkan, arus kendaraan di ruas tol Semarang juga mengalami penurunan.
Menurutnya, aktivitas arus kendaraan cukup normal hanya dapat dijumpai saat hari-jari dan jam kerja. Di luar itu, kata Ferza, ruas tol jadi sepi.
"Jika lihat di lapangan, ruas tol sekarang sepi. Terutama di ruas tol ABC Semarang. Mulai ramai kendaraan pun hanya saat pagi dan sore hari. Sebab, itu waktu-waktu jam berangkat dan pulang kerja," urai Ferza. (eyf/gum)