Wabah Virus Corona
Beragam Kisah dan Kesenjangan Sosial Dampak Lockdown di India
India memutuskan memperpanjang penguncian ketat atau lockdown nasional pada Sabtu (11/4/2020).
"Jika Anda tidak bisa menangani 21 hari ini, negara ini dan keluarga Anda akan kembali 21 tahun," kata Modi, dilansir New York Times, Jumat (17/4/2020).
Mengunci seluruh populasinya
India dinilai telah meluncurkan eksperimen sosial paling kejam dalam sejarah manusia, yaitu mengunci seluruh populasinya.
Termasuk sekitar 176 juta orang yang berjuang bertahan hidup hanya dengan 1,9 dolar per hari atau kurang.
Mereka yang ekonominya baik dapat duduk manis di apartemennya sambil menonton film Bollywood di Netflix dan memesan makanan secara online.
Tapi tidak bagi Jakhawadiya yang mencari nafkah dengan menjual ember plastik dan keranjang murah bersama suaminya di jalanan Mumbai.
Baginya lockdown 21 hari berarti berada di ruang 6-9 kaki yang dihuni 5 orang, tanpa bekerja, tanpa makan, telah membuatnya takut.
Situasi semakin tegang setelah berhari-hari terkurung di rumah.
Mereka hanya bisa menonton TV. Selain berita dari pemerintah, mereka nonton serial Ramayana.
Para gangster yang menguasai tempat itu telah datang beberapa kali menagih uang sewa bulanan sebesar 65 dolar atau sekitar Rp 1 juta.
Tapi keluarga itu tidak memiliki uang. Ketika keadaan menjadi semakin sulit, suaminya yang pendiam meredakan ketegangan dengan bercanda bersama anak-anak.
"Aku melihatnya tertawa hari ini," kata Jakhawadiya. Anak-anak juga tertawa. Tapi dia khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Pikirannya dipenuhi pertanyaan: saat ini mereka punya atap untuk tidur, tapi bagaimana jika besok mereka diusir?
Bagaimana jika mereka tidak lagi memiliki makanan?
Orang-orang terdampar di stasiun
Stasiun kereta api utama di kota Varanasi di India utara adalah sebuah bangunan luas yang telah menyaksikan penundaan kereta selama 1 abad hidupnya.