Virus Corona Jateng

Konveksi Tutup karena Terdampak Corona, Anggota Difabel Loka Bina Karya Slawi Inisiatif Buat Masker

Hadirnya wabah virus corona di Indonesia khususnya di Kabupaten Tegal, membuat anggota yang tergabung dalam Difabel Slawi Mandiri (DSM) dan Loka Bina

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Hadirnya wabah virus corona di Indonesia khususnya di Kabupaten Tegal, membuat anggota yang tergabung dalam Difabel Slawi Mandiri (DSM) dan Loka Bina Karya (LBK) Slawi terpaksa menghentikan kegiatan konveksi mereka dan beralih memproduksi masker.

Diakui oleh salah satu Anggota LBK Slawi, Rustanto (47), proses produksi konveksi berhenti sementara waktu sejak Maret hingga saat ini.

Adapun sebelum menjahit masker, Ia dan rekan-rekan sebelumnya menjahit baju seragam dan kain pesanan orang atau pun butik di Semarang.

Pasien Positif Corona di Kober Purwokerto Akhirnya Mengaku Peserta Ijtima Jamaah Tabligh Gowa

Pesan Korban Corona Asal Karanganyar: Kalaupun Saya Mati, Saya Ingin Mati di Rumah

Petaka Resepsi, Carter Bus Hadiri Acara Pernikahan di Jakarta, IRT asal Grobogan Positif Corona

Curhat WNI di India yang Tak Bisa Pulang: Kami seperti Tahanan di Penjara

"Sekarang ini kami fokus menjahit masker, karena kebetulan ada pesanan dari Dinkes Kabupaten Tegal.

Untuk masalah jumlah, pihak mereka tidak mematok berapa yang penting sebanyak-banyaknya.

Adapun untuk jenis kain nya sendiri sesuai request dari pihak Dinkes yaitu kain katun minyak," kata Rustanto, pada Tribunjateng.com, Jumat (17/4).

Dikatakan, dalam satu hari Rustanto yang dibantu oleh satu rekannya bisa menghasilkan sekitar 30 masker.

Atau menyesuaikan kemampuan jadi bisa juga lebih dari jumlah tersebut.

Selain itu, untuk pesanan masker dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal yang sudah selesai berjumlah 100 pcs.

Sedangkan untuk bentuk atau model masker, dari pihak Dinkes memberikan contoh gambar sehingga tinggal menyesuaikan.

Untuk tata cara penjahitan masker, dan lain-lain Rustanto belajar sendiri.

"Harga masker dijual untuk satuan Rp 8.000, sedangkan misal borongan atau beli dalam jumlah banyak harga Rp 6.500 per masker," tuturnya.

Rustanto mengungkapkan, penghasilan yang diperoleh saat menjahit satu kodi baju atau setara 20 baju seragam TK, dihargai per baju Rp 2.500.

Sedangkan membuat masker ini upah yang diperoleh Rp 6.500.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved