Wabah Virus Corona

73 Mal di Jabar Tutup Sementara, Ratusan Ribu Pekerja Terancam Dirumahkan hingga PHK

Sekira 150.000 pekerja dari 73 pusat perbelanjaan yang ada di wilayah Jawa Barat terancam dirumahkan akibat pandemi virus corona.

Editor: m nur huda
Dok. Jobplanet
Ilustrasi PHK (Putus HUbungan Kerja) 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Sekira 150.000 pekerja dari 73 pusat perbelanjaan yang ada di wilayah Jawa Barat terancam dirumahkan akibat pandemi virus corona.

Kebijakan pemerintah mengimbau warga di rumah saja berdampak pada operasionalisasi pusat perbelanjaan.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jawa Barat, Arman Hermawan menyatakan bahwa hampir semua pusat perbelanjaan telah melakukan penutupan sementara.

Sahar Tahar Wanita Iran yang Oplas 50 Kali Agar Mirip Angelina Jolie, Dikabarkan Terinfeksi Corona

Seorang Dosen Asal Colomadu Karanganyar Positif Corona, Diketahui Seusai Seminar di Jakarta

Inilah Arti Thank You Coronavirus Helpers di Google, Dukungan Moril Untuk di Garis Terdepan

Cerita Mata KASAD Jenderal Andika Perkasa Berkaca Lihat Istri Menangis Dengar Curhat Perawat RSPAD

Bupati Luwu Utara Borong 5 Ton Beras Petani untuk Dibagikan Ke Warga Terdampak Corona

Mereka juga terus mengurangi aktifitas pelayanan. Hal itu mencakup pusat perbelanjaan modern maupun yang semi modern (trade center).

Untuk se-Jawa Barat ada sedikitnya 73 pusat perbelanjaan, dari situ ada sekitar 150.000 pekerja yang terancam dirumahkan bahkan terkena PHK.

"Penutupan sementara ini dilakukan karena adanya himbauan maupun surat permintaan penutupan sementara pusat perbelanjaan dari pemerintah baik di level Kecamatan, Pemerintah Kota Kabupaten, dan Provinsi demi menghambat penyebaran Covid-19.

Kita patuh dan itu juga demi mencegah penyebaran Covid-19," kata Arman dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/4/2020).

Arman menyebut penutupan sementara ini mengakibatkan sebagian besar penyewa atau pedagang berkisar hampir 95 persen terpaksa berhenti membuka usahanya sampai jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.

Masih ada yang bertahan

Masih ada sekitar 5 persen yang mencoba untuk bertahan membuka usaha.

Di antaranya kategori Supermarket, Food and Beverages, maupun kesehatan, dimana khusus untuk Food and Beverages sudah tidak melayani makan di tempat dan hanya melayani pembelanjaan online melalui Ojek Daring.

Jika pandemi corona berlangsung lebih lama lagi, industri bisnis usaha layanan retail para penyewa atau pedagang akan semakin terpuruk hingga bangkrut.

"Harus diketahui setiap pusat perbelanjaan modern maupun semi modern juga banyak pengusaha kecil yang diakomodir untuk berusaha oleh masing masing pusat perbelanjaan, ini yang paling pertama terdampak mengingat keterbatasan kapital maupun sistem pelayanannya," ungkap dia.

Arman Hermawan mengungkapkan, APPBI berharap pemerintah memberikan insentif bagi industri tersebut.

Karena jumlah karyawan yang menggantungkan hidupnya setiap hari di industri retail pusat perbelanjaan di Jawa Barat angkanya cukup besar mencapai sedikitnya 150.000 orang se-Jawa Barat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved