Wabah Virus Corona
Lebaran Idul Fitri Masih Ada Corona, Muhammadiyah Bakal Laksanakan Halal Bihalal Secara Virtual
Wabah virus Corona sampai saat ini masih menunjukan tren kasus yang tinggi, sehingga kemungkinan besar umat islam menjalani ibadah bulan Ramadan 1441
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wabah virus Corona sampai saat ini masih menunjukan tren kasus yang tinggi, sehingga kemungkinan besar umat islam menjalani ibadah bulan Ramadan 1441 H di tengah wabah.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah, M Tafsir menuturkan, warga Muhammadiyah telah siap menyambut bulan Ramadan kendati dalam situasi wabah virus Corona.
"Kami menjalankan ibadah di bulan suci nanti dengan mematuhi intruksi pengurus pusat (PP) Muhammadiyah yang telah menyusun Fikih Darurat Covid-19," katanya kepada Tribun Jateng, Minggu (19/4/2020).
• Perwira Polisi Tamatan Akpol 2019 Ditahan 21 Hari Plus Penundaan Pangkat Usai Pukul 3 Bintara
• Positif Corona, Pensiunan di Semarang Ini Naik Motor ke Tempat Karantina, Warga 1 Gang Diisolasi
• Juru Kunci Makam Terharu Lihat Jenazah Perawat Berstatus PDP Corona di Sukoharjo Dikebumikan
• Viral Ribuan Cacing di Solo dan Klaten Keluar dari Dalam Tanah, Pertanda Gempa Besar? Ini Kata Ahli
Dikatakan Tafsir, Fikih Darurat Covid-19 menjadi pegangan warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah Ramadan saat wabah virus Corona.
"Fikih tersebut memberikan tuntunan ibadah seperti salat tarawih, salat idul fitri, halal bihalal hingga rangkaian ibadah lainnya selama bulan Ramadan," terangnya.
Menurut Tafsir, dari tuntunan tersebut sesuai normatif warga Muhammadiyah sudah satu komando.
Meskipun secara sosiologis peraturan tersebut nantinya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing yang menjadi tanggung jawab pimpinan Muhammadiyah setempat.
"Panduan Fikih Darurat Covid-19 tersebut telah kami sosialisasikan ke setiap daerah di Jateng melalui jejaring kami sehingga warga Muhammdiyah diharapkan menjalankan sesuai aturan pusat," terangnya.
Tafsir menjelaskan, sesuai fikih tersebut, maka ketika Ramadan warga Muhammadiyah dianjurkan untuk beribadah salat tarawih di rumah.
Tentunya dengan keluarga inti agar tidak hilang rasa khusyuk nuansa bulan Ramadan.
"Begitupun dengan ibadah Ramadan lainya seperti tadarus Al-quran juga dilakukan di rumah," tuturnya.
Bahkan, lanjut Tafsir, ketika salat Idul Fitri dan seluruh rangkaiannya seperti mudik, pawai takbir, halal bihalal, dan lain sebagainya tidak perlu diselenggarakan andai virus Corona masih mewabah.
"Jadi halal bihalal yang telah mejadi kultur masyarakat khususnya warga Muhammadiyah ditiadakan, diganti dengan halal bihalal secara virtual atau melalui media sosial," tegasnya.
Tafsir berpesan meskipun Ramadan dalam keadaan wabah virus Corona warga Muhammadiyah harus tetap menyemarakan bulan suci Ramadan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Caranya dengan meramaikan dakwah virtual seperti pengajian melalui teleconference, streaming, jejaring tv, dan website.
"Ibadah melalui virtual harus digalakan, jalankan ibadah dengan penuh khusyuk dan semangat, jangan sampai wabah virus corona menghilangkan gairah ibadah pada bulan suci Ramadan," pesannya.
Tafsir menambahkan, kegiatan ibadah berupa Infaq dan sodakoh harus diupayakan lebih meningkat. Begitupun dengan zakat fitrah juga harus disegerakan.
"Biasanya zakat fitrah dilakukan di akhir bulan Ramadan namun saya minta ramadhan kali ini dilakukan di awal Ramadan tujuannya untuk membantu para warga yang kesulitan di tengah pandemi," tandasnya. (iwn)
• Maia Estianty dan Irwan Mussry Tak Ingin Punya Anak, Sepakat Menikmati Masa Tua
• Liverpool Bernafas Lega, Ini Kesepakatan Klub Peserta Liga Inggris soal Masa Depan Kompetisi
• Perempuan Tergeletak di Pinggir Jalan di Cilacap yang Dievakuasi Ternyata Alami Gangguan Jiwa
• Inilah Arti Thank You Coronavirus Helpers di Google, Dukungan Moril Untuk di Garis Terdepan