Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Penembakan 12 Jam, Terburuk dalam Sejarah Kanada, Pembunuhan Massal oleh Dokter Berseragam Polisi

Setidaknya 17 orang telah tewas dalam penembakan massal di Nova Scotia yang disebut sebagai serangan paling mengerikan dalam sejarah Kanada

Editor: muslimah
RCMP
Mobil dinas polisi yang digunakan pelaku penembakan brutal di Kanada 

"Fakta bahwa orang ini memiliki seragam dan mobil polisi yang siap berbicara jelas bukan tindakan yang acak," kata Mr Leather.

Ditembak mati

Wortman ditangkap di sebuah pomp bensin, tetapi ia kemudian meninggal.

Laporannya yakni bahwa dia ditembak mati oleh polisi meski belum dapat dikonfirmasi.

Baca Juga: Niat Hati Senang-senang Bikin Video Tik Tok di Tengah Pandemi, Seorang Ibu Justru Harus Mengalami Peristiwa Nahas, Ini yang Terjadi pada Kedua Kakinya

h
RCMP
Heidi Stevenson, dari Royal Canadian Mounted Police, tewas dalam penembakan itu

Meskipun begitu, polisi membenarkan mereka telah terlibat tembak menembak dengan Wortman pada satu titik.

Polisi mengatakan tersangka mengendarai mobil polisi, tetapi kemudian mengatakan bahwa ia diyakini berada di dalam SUV Chevrolet perak.

Mereka membenarkan bahwa dia bukan pegawai polisi.

Polisi mengatakan kasus itu tidak sedang diselidiki sebagai aksi terorisme, tetapi Mr Leather mengatakan bahwa polisi akan melihat kemungkinan hubungan dengan penutupan bisnis yang tidak penting karena wabah koronavirus.

Tindakan gila

Perdana Menteri Nova Scotia Stephen McNeil menggambarkan penembakan itu sebagai salah satu tindakan kekerasan yang paling gila dalam sejarah provinsi kami.

"Saya tidak pernah membayangkan ketika saya pergi tidur tadi malam bahwa saya akan bangun dengan berita mengerikan bahwa seorang penembak aktif sedang berkeliaran di Nova Scotia."

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan:

Baca Juga: Berani Tentang Pemerintah China untuk Bicara Blak-blakan Soal Corona, Orang-orang Ini Hilang Secara Misterius hingga Kini, Bahkan ada yang Meninggal

"Saya turut prihatin bagi semua orang yang terkena dampak situasi yang mengerikan".

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved