Berita Semarang
Akankah Kota Semarang Terapkan PSBB? Ini Tanggapan Wali Kota
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) belum menjadi pilihan yang diambil Pemerintah Kota Semarang hingga Senin (20/4).
Lebih lanjut, kata Hendi, adanya pertimbangan itu bukan berarti pihaknya tidak ingin mengajukan PSBB.
Keputusan PSBB tidak dapat diambil secara tiba-tiba tapi harus dicermati dengan baik dan benar.
Rencananya, Pemerintah Kota Semarang akan mengundang sejumlah stakeholder di antaranya beberapa pakar, tokoh masyarakat Kota Semarang, para pengusaha, dan stakeholder lain untuk membicarakan terkait penerapan PSBB.
"Tadi pagi kawan-kawan dokter berdiskusi dengan kami. Rencananya, kami undang Forkopimda nanti Siang (Kemarin, Red).
Kami berdiskusi mengenai ini. Saya tidak mau emosional mengajukan PSBB atau tidak. Saya ingin semua terlibat," tambahnya.
Di sisi lain, Perkembangan covid-19 di Kota Semarang belum menunjukan tren yang menurun hinga Senin (20/4).
Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang di laman siagacorona.semarangkota.go.id, jumlah pasien positif covid hingga Senin siang ada 125 orang. Jumlah pasien sembuh sebanyak 42 orang.
Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 205 orang, sedangkan jumlah orang dalam pemantauan mencapai 613 orang.
"Maka, saran saya kepada warga Semarang untuk bisa mengikuti SOP yang ada," ucap Hendi.
Sebelumnya, setelah Kota Tegal diizinkan PSBB, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Semarang menghitung kemungkinan pemberlakuan PSBB.
"Saya kira Kota Semarang harus mencermati betul-betul. Semarang ini sudah masuk kategori merah. Jadi harus hati-hati.
Kalau kemudian tidak bisa mengendalikan akan bisa menambah jumlah pasien," kata Ganjar, melalui keterangan pers, Jumat (17/4) lalu. (eyf)