Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Pemkot Semarang Akan Bentuk Pos Pantau untuk Pencegahan Corona, Jika Tak Berefek Berarti PSBB

Menurut Hendi, tim pos pantau ini juga untuk mengimplementasikan kebijakan presiden terhadap larangan mudik

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Eka Yulianti Fajlin
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang belum memutuskan untuk mengambil kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pemkot akan meningkatkan patroli dengan membentuk tim pos pantau di sejumlah titik.

Pos pantau ini akan diberlakukan mulai Senin (27/4/2020).

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan peraturan wali kota (perwal) untuk mengatur upaya yang lebih masif dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Kim Jong Un Kirimkan Surat Kepada Presiden Suriah Sehari Setelah Operasi Jantung, Apa Isi Suratnya?

Pemudik Tertinggi, tapi Brebes Jadi Satu-satunya Wilayah Jateng yang Tak Terpapar Corona, Kok Bisa?

Pasien Positif Corona Naik Bus Suhu Tubuhnya Tinggi, Sopir Kondektur hingga Penumpang Jalani Isolasi

Agus Memanjat Tembok Membawa Golok Tengah Malam, Motif Pembacokan Sadis 1 Keluarga Terungkap

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Gubernur Jawa Tengah semalam.

Intinya, bagaimana menuju PSBB harus ada sebuah langkah jangka pendek

yaitu memasifkan kontrol memutus mata rantai covid-19," terang Hendi, sapaannya, Kamis (23/4/2020).

Dalam jangka waktu seminggu kedepan, kata Hendi, perwal itu akan diberlakukan.

Semua pintu masuk dan jalur protokol akan diberi pos pantau.

Tim pos pantau akan mengecek apakah para pengendara menggunakan masker.

Jika tidak menggunakan masker, petugas akan meminta mereka untuk berhenti.

"Kami lihat yang tidak pakai masker suruh berhenti, diingatkan.

Kalau punya masker suruh pakai, kalau tidak kami harap petugas punya masker untuk diserahkan," paparnya.

Menurut Hendi, tim pos pantau ini juga untuk mengimplementasikan kebijakan presiden terhadap larangan mudik.

Selain mengecek penggunaan masker, petugas juga akan memberhentikan pengendara guna memastikan mereka bukan pemudik.

"Kami berhentikan. Cek ukur suhu tubuh dan lain-lain untuk memantau mereka aktivitas logsitik atau mudik.

Kalau logistik silakan, kalau mudik saya rasa perlu teguran," ujarnya.

Dalam perwal nanti, Hendi menjelaskan, pihaknya juga akan mengaktifkan peran RT dan RW untuk mengingatkan masyarakat supaya melakukan karantina diri.

Lingkup RT diminta memasang portal dan saling mengingatkan tetangganya agar tidak keluar jika tidak ada kepentingan mendesak.

Sementara, bagi warga yang masih harus bekerja di luar, pihaknya tidak melarang namun mengimbau agar prinsip social ataupun physical distancing tetap harus diterapkan selama bekerja di mana pun berada.

"Misalnya, bekerja di pasar, kami sudah lakukan penyemprotan di semua pasar.

Setelah itu, orang jualan harus pakai masker, siapin tempat cuci tangan,

setelah bertransaksi dengan uang harus cuci tangan.

Itu yang akan kami kawal supaya virus terputus dan covid-19 semakin turun," sebutnya.

Selanjutnya, melalui perwal itu, Hendi juga akan melakukan pembatasan unit usaha di Kota Semarang.

Konsep-konsep tersebut akan diterapkan dengan melibatkan daerah sekitar Kota Semarang.

Jika perwal ini bisa berjalan efektif dan membuat tren covid-19 semakin menurun, maka akan diteruskan.

Sebaliknya, jika perwal ini tidak berefek, pihaknya akan memberlakukan PSBB untuk Kota Semarang.

"Konsep ini akan dijalankan dengan melibatkan hinterland Kota Semarang.

Warga Kendal, Demak yang bekerja di kawasan industri Semarang, saya rasa masih bisa berjalan seperti biasa.

Hanya, pabrik-pabrik akan dipanggil Pak Gub untuk melakukan pembatasan jam kerja.

Shift semakin diperbanyak supaya pegawai semakin sedikit.

Sehingga, riwa-riwinya berkurang," jelasnya.

Lanjut Hendi, Gubernur juga mengingatkan terkait program jogo tonggo untuk dijalankan.

Kota Semarang sendiri sudah memberlakukan hal itu melalui lumbung kelurahan.

Warga yang mampu diharapkan bisa membantu para tetangganya yang tidak mampu melalui lumbung kelurahan. (eyf)

Pasien Positif Corona Naik Bus Suhu Tubuhnya Tinggi, Sopir Kondektur hingga Penumpang Jalani Isolasi

Pemudik Tertinggi, tapi Brebes Jadi Satu-satunya Wilayah Jateng yang Tak Terpapar Corona, Kok Bisa?

Promo Indomaret Pekan Ini 22-28 April 2020, Diskon Susu Bayi hingga Makanan Kecil

Kim Jong Un Kirimkan Surat Kepada Presiden Suriah Sehari Setelah Operasi Jantung, Apa Isi Suratnya?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved