Berita Kriminal
Pengakuan Ika Musriati Disiksa Majikan di Semarang, Tangan Disayat hingga Tenggak Air Mendidih
Trauma psikologis tampak jelas dari Ika Musriati (20) akibat dugaan penyiksaan yang dia terima dari majikannya
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Catur waskito Edy
Suatu hari, Ika sedang sial. Dia pun mendapat hukuman dari sang majikan dengan dipaksa memakan puluhan cabai.
Dia menerangkan, alasan dirinya dihukum karena lupa melakukan pekerjaannya.
Dalam sehari, ia bahkan pernah disuruh memakan hingga 50 cabai.
"Saya sering dihukum.
Sehari bisa dipaksa makan lima cabai, sepuluh cabai sampai 50 cabai.
Karena saya mulai diperlakukan kasar sama majikan, akhirnya saya tanya ke mereka.
Jawabnya mereka, aku sudah beli kamu, terserah aku.
Kamu tak bunuh itu hakku," tutur Ika mengeluarkan air mata.
Hari demi hari penyiksaan yang dialami Ika kian kejam.
Bahkan, Ika mengaku suatu siang pernah diikat kedua tangan dan kakinya lalu dipukul sambil diguyur air shower.
"Tak cuma sekali, bertubi-tubi saya terus disiksa oleh majikannya.
Setelah gaji pertama dan kedua sebesar Rp 200 ribu, saya tak lagi dapat gaji.
Saya juga hanya dapat makan sehari sekali. Itu pun nasinya tidak layak makan," ungkapnya.
Kekerasan tak wajar yang dialami Ika berlangsung hampir sekira empat bulan jelang akhir tahun 2019.
Ika sangat bersyukur ketika majikannya membawanya ke Polsek Semarang Barat.
Di depan penyidik, Ika sebenarnya akan dilaporkan majikannya karena dituduh mencuri handphone majikannya.
Namun, laporan yang dilayangkan sang majikan justru berbalik ketika melihat kondisi Ika babak belur.
"Tapi karena kondisi saya lemas, memar, mau jalan juga susah, polisinya curiga.
Saya diantar ke RS Bhayangkara.
Kemudian saya divisum. Baru tahu, kalau tenggorokan saya luka parah, pita suara rusak.
Penyiksaan yang saya alami terbongkarnya saat majikan mau lapor itu," ujarnya.
Ika dan keluarganya meminta agar Polsek Semarang Barat memberi hukuman setimpal buat majikannya.
Terlebih lagi, ia tak lagi dapat gaji selama tiga bulan terakhir.
"Desember kasusnya terbongkar, lalu saya dibawa pulang ke rumah sama bapak saya.
Saya harus dioperasi biar bisa sembuh lagi. Yang pasti saya trauma sekali," tandasnya. (gum)
"Sebelumnya dari proses penyelidikan meningkat ke tingkat penyidikan. Proses penyidikan kasus masih berjalan. Usai penyembuhan dan tes psikologis, korban sudah kami panggil dan sudah memberikan keterangan," jelas Iman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/4/2020). Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan ART yang Disiksa Majikan, Trauma Lihat Air Putih dan Dipaksa Makan 50 Cabai"