Ramadahan 2020
Berapa Banyak PNS Yang Bertugas Positif Virus Corona Hingga 23 April 2020?
da berapakah jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang positif terkena virus corona (Covid-19). Ternyata dikabarkan terus meningkat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ada berapakah jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang positif terkena virus corona (Covid-19)
Ternyata dikabarkan terus meningkat.
Dalam keterangan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang diterima, tercatat ada 156 PNS terkonfirmasi positif dari data terbaru Kamis (23/4/2020), pukul 13.50 WIB.
Dari 156 PNS tersebut, 18 orang dinyatakan pulih, 114 dalam perawatan, empat orang meninggal dalam tugas, serta 20 PNS meninggal bukan saat bertugas.
Selain itu, dilaporkan juga sampai hari ini angka total PNS yang terdeteksi virus corona atau Covid-19, sebanyak 1.318 orang.
Adapun 1.318 PNS itu berasal dari 108 instansi, dengan rincian 36 instansi pusat dan 72 instansi daerah.
Sementara untuk lokasi perawatan, sebanyak 259 orang berada di rumah sakit dan 1.059 orang melakukan isolasi di rumah.
Dari 102 orang yang positif tersebut, 14 orang dinyatakan pulih, 67 orang masih dirawat,
"Mari taati anjuran pemerintah dan tetap #dirumahaja agar pandemi ini segera usai," tulis keterangan itu.
• TRANSFER BOLA: 3 Transfer Besar yang Potensial Saat Pandemi Corona: Harry Kane ke Juventus
• Wali Kota Tegal Lantik 16 Pejabat di Lingkungan Pemkot Tegal, Inilah Nama Lengkapnya
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Bandar Lampung, Ramadhan Hari ke-1, Jumat 24 April 2020
• KABAR TERBARU: Penyidik KPK Yakin, Harun Masiku Belum Mati, Boyamin Saiman Menduga Mati
Disampaikan pula ada 1.068 PNS berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), di mana 620 orang berstatus masih dalam pemantauan dan 448 orang lainnya telah selesai pemantauan.
Untuk PNS berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 94 orang, dengan rincian 19 orang dinyatakan sembuh, 70 orang belum sembuh, serta 5 orang PNS telah meninggal bukan dalam tugas.
Bagaimana Puasa Tenaga Medis yang Merawat Pasien Covid-19?
Momen puasa di bulan ramadhan ini akan terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya mengingat situasi pandemi virus corona yang saat ini masih belum berhenti.
Ibadah utama yakni puasa ramadhan sendiri tidak berbeda dengan yang sebelumnya.
Namun ibadah sunnah seperti pelaksanaan salah tarawih akan berbeda karena harus menerapkan imbauan dari pemerintah untuk physical distancing.