Wabah Virus Corona
Tak Ada Lagi Pasien Virus Corona yang Dirawat di Rumah Sakit Wuhan
Sudah tak ada lagi pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, China.
TRIBUNJATENG.COM - Sudah tak ada lagi pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit di Wuhan.
Penjelasan resmi itu disampaikan oleh pejabat kesehatan China, Minggu (26/4/2020).
Luas diketahui bahwa virus corona yang menjadi pandemi tersebut pertama kali diidentifikasi di pasar makanan laut di Wuhan pada Desember 2019.
Kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia lain.
• Gus Mus Mendadak Teringat Puisi Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri, Syairnya Menggetarkan Hati
• Mengejutkan, Tunawisma Mengaku Dilepas dari Penampungan DKI Jakarta Setelah Diberi Sembako
• Alshad Ahmad Tak Lagi Berani Masuk Kandang Harimau, Terakhir Mata Hewan Peliharaannya Itu Menajam
• Dewi Sandra Ungkap Alasan Bungkam Soal Kematian Glenn Fredly Mantan Suaminya
Sedikitnya 2,93 juta orang telah dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 yang disebabkan oleh paparan virus corona ini.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 200.000 orang telah meninggal dunia.
Sementara, jumlah pasien sembuh telah mencapai lebih dari 800.000 orang.
"Kabar terbaru bahwa hingga 26 April, jumlah pasien virus corona baru di Wuhan adalah nol. Terima kasih atas kerja sama dari Wuhan dan staf medis dari negara" kata Juru Bicara Komisi Kesehatan Mi Feng sebagaimana dikutip Reuters.
Sejauh ini, kasus yang terkonfirmasi di Wuhan mencapai 46.452 atau sekitar 56 persen dari seluruh kasus virus corona yang dilaporkan China.
Sementara, jumlah kematian di kota ini mencapai 3.869 kasus atau sekitar 84 persen dari total kematian yang terjadi di China akibat virus corona ini.
Wuhan dan Provinsi Hubei sendiri telah dikunci sejak mendekati akhir Januari lalu.
Jalan-jalan ditutup, perjalanan kereta dan pesawat dibatalkan.
Para penduduk juga tidak dapat bergerak dengan bebas selama lebih dari dua bulan.
Saat ini, Wuhan telah melonggarkan pembatasan yang diberlakukan, tetapi pemeriksaan rutin terhadap para penduduk masih dilakukan.
Fokus kini berpindah ke perbatasan timur laut provinsi Heilongjiang, yang menunjukkan jumlah besar pada kasus impor virus corona yang masuk dari Rusia.