Berita Video
Video Arus Mudik di Terminal Dukuh Salam Slawi Didominasi Kendaraan Dari Jakarta
Pantauan hari ketujuh arus mudik di Terminal Dukuh Salam Slawi, tercatat kendaraan yang mendominasi yaitu berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Berikut ini video arus mudik di Terminal Dukuh Salam Slawi didominasi kendaraan dari Jakarta, tak disuruh putar balik
Pantauan hari ketujuh arus mudik di Terminal Dukuh Salam Slawi, tercatat kendaraan yang mendominasi yaitu berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya.
Namun sesuai arahan dari Kapolres Tegal melalui Kasatlantas, di Kabupaten Tegal tidak diberlakukan sanksi kendaraan plat luar Jawa Tengah harus putar balik ke daerah asal.
Hal tersebut, disampaikan oleh Kabid Angkutan dan Terminal Dishub Kabupaten Tegal, Sumiyati, saat ditemui Tribunjateng.com di sela kegiatannya melakukan pengecekan kepada pengendara yang melintas di Terminal Dukuh Salam Slawi, Kamis (30/4/2020).
Adapun tugas yang harus dilakukan oleh pihaknya dari Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, dibantu jajaran Polri, TNI, dan Dinkes, yaitu mendata kendaraan yang ber nomor kendaraan luar Jawa Tengah.
Termasuk menghitung atau mengecek jumlah penumpang, dan melakukan pengecekan suhu badan, serta penggunaan masker.
"Bagi pengemudi atau pun penumpang yang suhu badan nya lebih dari 37,5 derajat celcius langsung kami observasi.
Maksudnya yaitu yang bersangkutan harus berhenti dulu di posko yang sudah kami siapkan dan menunggu sekitar 5-10 menit, misal ada keluhan nanti akan kami rujuk ke pusat pelayanan kesehatan," jelas Sumiyati, pada Tribunjateng.com, Kamis (30/4/2020).
Ditanya mengenai alasan kenapa tidak memberlakukan sanksi putar balik kendaraan yang dari luar Jawa Tengah, menurut Sumiyati karena Kabupaten Tegal letaknya berada di tengah-tengah atau separuh perjalanan para pemudik.
Selain itu, wilayah Kabupaten Tegal juga bukan daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Bagi pengendara yang masih membandel tidak menggunakan masker langsung kami berikan imbauan.
Tapi kebanyakan alasan mereka karena lupa, atau malas untuk menggunakannya.
Bagi kami banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan pos pantau ini," ungkapnya.
Sementara itu, Sumiyati menegaskan, semua trayek bus yang melayani perjalanan ke Jakarta dan Yogyakarta di Terminal Dukuh Salam Slawi semuanya berhenti total 100 persen sejak tanggal 24 April kemarin.
Namun ketika rentan waktu dari pertengahan Maret 2020 sampai tanggal 24 April yang beroperasi hanya sekitar 10 persen, sedangkan yang 90 persen off atau tidak beroperasi.
"Saat awal April kemarin yang dari Jakarta masih ada, namun sekarang bus yang dari Jakarta benar-benar sudah tidak ada.
Maka masyarakat yang ingin mudik beralih ke Travel baik yang resmi atau tanpa izin," ujarnya.
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :