Belajar di Rumah
Weni Tetap Bayar SPP meski Anaknya Belajar di Rumah
Pandemi covid-19 (Corona Virus Diseases-19) telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pandemi covid-19 (Corona Virus Diseases-19) telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat.
Banyak hal yang kini terpaksa dibatasi dan harus dilakukan dari rumah, mulai dari pekerjaan, pendidikan, hingga peribadatan.
Kantor-kantor, baik milik swasta maupun pemerikah dipaksa tutup. Para karyawannya kemudian dipaksa bekerja dari rumah. Rumah-rumah ibadah juga ditutup, masyarakat diminta beribadah di rumah.
Mal dan tempat-tempat perbelanjaan juga semuanya terpaksa ditutup. Demikian pula di sektor pendidikan. Semua sekolah dan kampus kini ditutup. Para murid dan mahasiswa harus belajar di rumah.
Sudah hampir 2 bulan kondisi ini berlangsung. Di Jakarta, kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa sudah dimulai sejak Senin (16/3).
Awalnya, kebijakan itu dibuat untuk dua pekan. Namun, Pemprov DKI terus memperpanjang kebijakan itu hingga sekarang.
• VIRAL! Video Penampakan Bintang Disebut Pertanda Wabah Segera Berakhir Benarkah? Ini Kata Ahli
• Zodiak Baru : Aries Hari ini Mungkin Menjadi Hari yang Penting dalam Hidupmu
• WARNING Gubernur DKI: Bila Anda Mudik, Belum Tentu Bisa Kembali ke Jakarta
• Update Corona Dunia 2 Mei 2020: Total 3.394.963 Kasus,Pasien Sembuh Capai: 1,079,298
Pemerintah kota lain di sekitar Jakarta juga melakukan hal yang sama. Langkah itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Meski sudah 2 bulan para siswa belajar di rumah, para orang tua dan wali murid ternyata tetap harus membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) anak-anak mereka secara penuh.
Termasuk para orang tua di sekolah-sekolah swasta yang SPP-nya bisa jutaan rupiah.
Weni Wismaria (40) misalnya, ia masih harus membayar SPP ketiga anaknya meski sudah 2 bulan proses belajar-mengajar dilakukan di rumah. Kalau dijumlahlan, SPP ketiga anaknya itu mencapai angka jutaan rupiah.
Padahal ketiga anaknya itu masih duduk di bangku SD.
"Yang satu laki-laki: Ibrahim, dia kelas satu SD. Kemudian dua kakanya, Syakira dan Salma, kelas lima dan enam," ujar Weni kepada Tribunnews, Rabu (29/4).
Hingga kini belum diketahui kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, dan sampai kapan para siswa harus belajar di rumah.
Namun selama itu Weni tetap harus merogoh kocek dalam-dalam untuk pendidikan ketiga anaknya. Dia membayar uang bulanan sampai kenaikan kelas ketiga anaknya.
"Semuanya sudah saya bayarkan buat 2 bulan ke depan. Namanya kalau untuk pendidikan anak pasti diutamakanlah," ujarnya