Wabah Virus Corona
BPS Catat 6,88 Juta Orang Nganggur, Jateng Tertinggi Kedua Jumlah Penganggurannya Loh!
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran naik 60 ribu orang hingga mencapai 6,88 juta orang per Februari 2020.
TRIBUNJATENG.COM, TRIBUN -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran naik 60 ribu orang hingga mencapai 6,88 juta orang per Februari 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penduduk usia kerja di Indonesia pada bulan Februari 2020 adalah sebesar 199,4 juta orang.
"Kalau kita bandingkan dengan posisi Februari 2019, berarti penduduk usia kerja meningkat 2,92 juta orang," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Selasa (5/5).
Penduduk usia kerja terbagi dua yakni angkatan kerja naik 1,73 juta orang menjadi 137,91 juta orang dan bukan angkatan kerja naik 1,19 juta orang menjadi 61,47 juta orang.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Tunggal Maut di Klepu Semarang
• Dahnil Anzar Posting Video Prabowo Subianto Sedang Nyanyi Sewu Kuto Karya Didi Kempot
• Elon Musk Berikan Nama Unik Anaknya seperti Kode X Æ A 12 Musk
• Kronologi Pelajar Nekat Bacok Seorang Guru karena Tak Rela Orangtua Ditusuk
Sementara, jumlah orang bekerja pada Februari 2020 yang mengalami kenaikan dengan komposisi pekerja penuh, pekerja paruh waktu ,dan setengah pengangguran.
"Setengah pengangguran mengalami penurunan 1,19 juta orang pada bulan Februari 2020," kata Suhariyanto.
Di sisi lain, ia menambahkan, masih ada perbedaan yang cukup jauh antara tingkat partisipasi angkatan kerja menurut jenis kelamin.
"Tingkat partisipasi angkatan kerja lelaki lebih tinggi daripada perempuan. Lalu, khusus untuk perempuan pada Februari 2020 ini mengalami penurunan dari 55,5 persen menjadi 54 persen," ujarnya.
Sementara untuk prosentase pengangguran terbanyak ada di provinsi Banten.
Suhariyanto mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten mencapai 8,01 persen atau di atas rata-rata nasional 4,99 persen.
"Kalau kita lihat tingkat pengangguran terbuka menurut provinsi tidak berubah. Tingkat pengangguran terbuka itu terendah di Bali 1,21 persen, sementara tertinggi di Banten itu 8,01 persen," ujarnya.
Kemudian, Suhariyanto menjelaskan, provinsi dengan tujuan pariwisata juga mengalami peningkatan jumlah pengangguran.
"Pada beberapa provinsi, terutama yang menjadi destinasi wisata itu tingkat pengangguran terbukanya mengalami kenaikan. Misalnya untuk Babel (Bangka Belitung) naik tipis dari 3,39 persen jadi 3,41 persen," katanya.
Selain itu, lanjutnya, setelah Banten tingkat pengangguran tertingi ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang tingkat penganggurannya naik tajam dari 2,86 persen ke 3,38 persen.
"Lalu, disusul Sulawesi Utara 5,57 persen, Sulawesi Selatan 6,07 persen, dan Papua Barat 6,2 persen," kata dia.
Bertambah 10 Juta
Sementara itu,Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebelumnya menyebut jumlah pengangguran sudah melonjak akibat terganggunya roda perekonomian selama masa pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Umum Kadin, Suryani Motik, mengatakan, berdasarkan data yang ia miliki jumlah pengangguran sudah bertambah lebih dari 10 juta orang akibat pandemi Covid-19.
"Data unemployment dari pemerintah, per hari ini baru 2-3 juta orang. Kenyataanya di lapangan lebih dari itu, saya yakin sudah puluhan juta," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (2/5 lalu).
Pengangguran baru tersebut utamanya disumbangkan oleh sektor hotel restoran pariwisata dan juga UMKM.
Motik menjelaskan, sektor hotel memperkerjakan sekitar 15 juta tenaga kerja. Saat ini, sudah banyak hotel yang memutuskan untuk merumahkan karyawannya.
"Data 2018, UMKM jumlahnya ada 61 juta, kalau rata-rata memperkerjakan 1-2 orang, berapa besar jumlahnya," kata dia.
Oleh karenanya, Suryani meminta kepada pemerintah untuk lebih tepat sasaran dalam menyalurkan stimulus berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada para tenaga kerja yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurutnya, minimnya data akurat yang dimiliki pemerintah mengenai jumlah tenaga kerja mengakibatkan penyaluran BLT menjadi tidak tepat sasaran.
"Kalau stimulus tidak tepat sasaran, akan bahaya bagi kita," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, angka pengangguran terbuka bakal mengalami peningkatan signifikan tahun ini.
Berdasarkan perhitungan pemerintah, untuk skenario berat bakal ada penambahan 2,9 juta orang menganggur di Indonesia. Adapun untuk skenario yang lebih berat, jumlah pengangguran bakal meningkat hingga 5,2 juta orang.
"Pengangguran yang selama ini menurun dalam lima tahun terakhir bakal mengalami kenaikan.
Skenario berat ada kenaikan 2,9 juta orang pengangguran dan bisa lebih berat yaitu 5,2 juta orang," ujar Sri Mulyani dalam video conference, beberapa waktu lalu.(Tribun Network/van/wly/kpc)
• Media Asing Juga Beritakan Meninggalnya Didi Kempot, Penggemar di Suriname Ambyar
• VIDEO! Detik-detik Aksi Begal Bersenpi di Siang Bolong, Pelaku Sempat Ditangkap dan Uang Berhamburan