Berita Regional
Tragedi Pesta Miras Oplosan Tewaskan 8 Orang, Diduga Arak Jowo Dicampur dengan Suplemen
Pesta miras oplosan berujung maut tersebut digelar oleh Munar (42) dan anaknya Aria (20) asal Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar.
TRIBUNJATENG.COM, BLITAR - Pesta miras di Blitar memakan korban tewas sebanyak 8 orang.
Pesta miras tersebut semula digelar oleh seorang bapak bersama anaknya.
Pesta miras itu kemudian juga diikuti beberapa orang lainnya.
• Film Sobat Ambyar Akan Jadi Persembahan Terakhir Didi Kempot Bagi Dunia Hiburan Indonesia
• Foto Terbaru Adele Bikin Penggemar Tak Percaya Itu Dia: Yang Benar Saja!
• Syakir Daulay Aisyah Istri Rasulullah Dilaporkan ke Polisi, Berawal dari Jual Beli Akun Youtube
• 4 Musisi Terbaik Indonesia Tutup Usia dalam Sebulan: Glenn Fredly hingga Didi Kempot
Delapan orang tewas dalam pesta miras di Blitar, Jawa Timur.
Pesta miras oplosan berujung maut tersebut digelar oleh Munar (42) dan anaknya Aria (20) asal Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar.
Keduanya ditemani Agus (28), warga Desa Rejowinangun; Suwoko (42), Sunarto (36), Joko (28), Wahyu (23), Rifai (29), kelimanya warga Desa Plosorejo, Sutrisno (29), warga Desa Darungan, semuanya Kecamatan Kademangan.
Pesta air maut itu digelar sejak Sabtu (2/5) sore atau pukul 16.30 WIB hingga tengah malam.
Beberapa teko dihabiskan oleh sembilan orang itu.
Akibatnya, delapan orang tewas. Mereka adalah Munar; Agus; Suwoko; Sunarto; Joko; Wahyu; Rifai; Sutrisno.
Sementara korban yang kondisi kritis berjumlah lima orang, yakni Aria (anak Munar), Yoswa (26), warga Desa Plosorejo, dan Imam (29), warga Desa Bumiayu, Kecamatan Panggungrejo (dirawat di RSUD Ngudi Waluyan Wlingi).
Juga Wahlul (24), warga Desa Plosorejo, yang kini masih dirawat di rumah sakit swasta.
Munar yang lebih dulu tewas dan jenazahnya dimakamkan pada Selasa (5/5) kemarin.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, makamnya dibongkar untuk keperluan autopsi.
"Yang enam korban sudah dimakamkan di desa masing-masing.
Dua mayat yakni Munar dan Suwoko, baru saja habis dioutopsi di RSUD Mardi Waluya, Kota Blitar," kata AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar.