OPINI
OPINI Shela Kusumaningtyas: Kepulangan Didi Kempot yang Bikin Kami Makin Ambyar
Didi Kempot berpulang ke Sang Maha Pencipta setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Masyarakat belum mendapatkan kejelasan jawaban
Oleh Shela Kusumaningtyas
Kolumnis, telah menerbitkan Kumpulan Puisi Berjudul Racau dan Kumpulan Opini di Media Massa Berjudul Gelisah Membuah
Selasa pagi (5/5/2020), publik Indonesia dikejutkan dengan berita menyedihkan. Sang maestro campursari asal Solo, Didi Kempot berpulang ke Sang Maha Pencipta setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Masyarakat belum mendapatkan kejelasan jawaban tentang kematian sang penyanyi legendaris ini.
Berita ini tentu menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Nama Didi Kempot begitu terngiang di hati setiap dari kami. Penyanyi yang beken dengan lagu-lagu bernada patah hati ini telah mengukir kisah tersendiri bagi para pendengarnya.
Kabar ini menjadi pukulan yang menyakitkan untuk para penggemarnya yang berjuluksad boysdansad girls.Sudah tidak akan lagi terdengar lengkingan suara Didi Kempot yang menyemangati para pemujanya dengan berbagai konser langsung.
Patah hati begitu terasa ketika kami mendengar berita meninggalmu, Lord Didi. Air mata dan kepedihan belum sempat terhapus setelah Glenn Fredly yang meninggal belum lama sebelum mendiang Didi Kempot tutup usia. Lagi-lagi, kami harus merasakan kehilangan di tengah situasi yang serba sulit kala pandemi Corona.
Kenangan tentangnya tentu akan selalu membekas untuk masyarakat Indonesia. Lelaki yang meninggal pada usia 53 tahun ini tidak hanya terkenal piawai meramu lirik yang punya kekuatan magis. Iaj uga tersohor karena kebaikannya.
Mengenang Kebaikannya
Sebelum berpulang, ia masih sempat mengagas program khusus dengan beberapa stasiun televisi danYoutube, seperti Narasi, Kompas TV, dan perayaan ulang tahun BUMN Pegadaian. Ia tampil tak sekadar bernyanyi. Rela mengamen demi kemanusiaan. Menggalang dana donasi untuk pembelian alat pelindung diri bagi tenaga medis yang harus berjuang.
Juga menghimpun sejumlah nominal uang bantuan untuk masyarakat terdampak langsung Covid-19. Menggembirakannya lagi, di salah satu gelaran konser amalnya yang ditayangkan di Kompas TV, berhasil terkumpul donasi sebesar Rp 5,3 miliar darimasyarakat hanya dalam durasi dua jam.
Acara yang dipandu presenter, Rosiana Silalahi tersebut turut menghadirkan secara virtual penggemar Didi Kempot yang ada di Suriname. Dari situ, kita memahami bahwa Didi Kempot tidak hanya dielu-elukan masyarakat Indonesia, tapi juga mengekalkan ingatan abadi bagi para pemujanya yang tersebar di luar Indonesia. Ia turut berkontribusi mengharumkan nama Indonesia. Menjangkau hati masyarakat dunia dengan mengglobalkan lagu campursari yang liriknya terkadang mencabik-cabik hati.
Semasa masih hidup, pria bernama asli Dionisius Prasetyo tersebut juga menggugah mata penggemarnya dengan aksi heroik yang ia lakukan. Misalnya, Didi Kempot mengorbitkan seorang bocah dengan gangguan penglihatan bernama Ardha Krisna Pratama.
Ketika diwawancarai media massa, ia menyebut bahwa aksinya mengorbitkan Ardha adalah sebuah bentuk tolong-menolong dengan sesama.
Menurutnya, di balik setiap kekurangan yang dimiliki seseorang, pasti tersimpan kelebihan yang disematkanTuhan. Prinsip hidup dari sosok Didi yang sederhana ini harus mulai kita teladani. Ia adalah pribadi yang sangat memikirkan orang lain.
Keputusan yang diambil sang maestro legendaris ini bukan berlandaskan rasa belas kasihan. Namun Didi melihat adanya bakat yang dimiliki Ardha dan bisa dipoles menjadi sebuah karya.Terbukti, naluri sebagai pencetak bintang kelas atas ada di diri Didi Kempot.