Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Waisak 2020

Sejarah Perayaan Trisuci Waisak, Lahirnya Pangeran Siddharta

Waisak 2020 jatuh pada 7 Mei. Waisak menjadi hari suci agama Buddha. Di berbagai negara, Hari Waisak juga dirayakan.

Editor: m nur huda
KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT
Biksu Buddha dari Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI), memasuki detik-detik Tri Suci Waisak di Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (28/5/2010). Pada saat bersamaan, umat Buddha dari Walubi juga menjalani ibadah yang sama di pelataran candi yang prosesinya berlangsung hingga tengah malam. 

TRIBUNJATENG.COM - Waisak 2020 jatuh pada 7 Mei. Waisak menjadi hari suci agama Buddha. Di berbagai negara, Hari Waisak juga dirayakan.

Seperti Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka.

Biasa Mewah, Hotman Paris Curhat ke Aa Gym Mau Hidup Sederhana, Tanya Cara Hidup di Jalan yang Benar

Pembunuhan di Rumah Mewah, Mayat Elvina Dimasukkan ke Kardus, Ada Sepucuk Surat Cinta

Seisi Sidang Pembunuhan Hakim Jamaluddin Tertawa Dengar Saran Sopir ke Zuraida Hanum, Ada Fakta Baru

Miliki Rumah Baru Seluas 2.200 Meter Persegi, Ruben Onsu Masih Rahasiakan Alamat

Dalam buku Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewati Prasasti (2012) karya Boechari, di beberapa tempat perayaan tersebut juga dikenal sebagai "Hari Buddha".

Dalam perayaan Waisak, diperingati tiga peristiwa dengan nama Trisuci Waisak.

Di mana perayaan dilakukan pada purnama pertama bulan Mei, sehingga tanggal jatuhnya Hari Raya Waisak bisa berbeda setiap tahunnya.

Peristiwa Trisuci Waisak, yaitu:

Lahirnya Pangeran Siddharta

Pangeran Siddharta merupakan anak seorang raja, yaitu Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya.

Siddharta lahir di Taman Lumbini pada 623 Sebelum Masehi.

Lahirnya Siddharta ke dunia sebagai calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung

Pada usianya ke-35 tahun, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada saat bulan Waisak.

Parinibbana

Buddha Gautama parinibbana atau wafat di Kusinara dalam usia 80 tahun pada 543 Sebelum Masehi.

Waisak di Borobudur

Dilansir dari Balai Konservasi Borobudur, tradisi umat Buddha merayakan Hari Waisak di Candi Borobudur sudah dilakukan sejak 1929.

Perayaan ini dimulai oleh Himpunan Teofosi Hindia Belanda.

Di mana salah anggotanya campuran antara orang Eropa dan Jawa ningrat.

Perayaan Waisak di Borobudur sempat terhenti ketika perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, terhenti pula pada pemugaran tahun 1973.

Selama masa pemugaran tersebut, perayaan dipindah ke Candi Mendut.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, menjadi sebuah kesatuan atas cita-cita yang diimajinasikan bersama.

Candi Borobudur sebagai salah satu imaji utama identitas bangsa, sehingga berhak dimiliki dan dimanfaatkan semua anggota masyarakat.

Candi Borobudur pernah lama tidak difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan setelah dibangun pada abad ke-8 dan ke-9.

Namun, tradisi perayaan Waisak menjadi bukti toleransi dan upaya saling menghargai serta menghormati perbedaan yang ada.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Hari Raya Waisak: Lahirnya Pangeran Siddharta"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved