Virus Corona Jateng
Alasan Kenapa Ganjar Pranowo Khawatir Klaster Gowa Jadi Ledakan Baru Penyebaran Corona di Jateng
Satu per satu alumni Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan, yang berasal dari Jawa Tengah terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Satu per satu alumni Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan, yang berasal dari Jawa Tengah terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19.
Mereka yang berasal dari klaster ini merupakan warga Jateng yang sempat menghadiri acara Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Maret silam.
Saat itu, pemerintah setempat membatalkan acara yang berlangsung di tengah pandemi. Meski pun demikian, sejumlah peserta sudah terlanjur tiba di lokasi dan berkumpul, termasuk peserta dari luar negeri.
Ada seribu lebih warga Jateng yang sudah sampai ke lokasi acara.
Menyikapi ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta kepada Pemkab dan Pemkot se-Jawa Tengah untuk membentuk tim khusus. Tim itu ditugaskan khusus untuk mencari klaster penyebaran Covid-19, yakni Klaster Gowa.
"Saya minta dibuat tim khusus untuk mencari mereka-mereka yang kemarin mengikuti ijtima ulama di Gowa. Cari mereka ada di mana saja, karena sampai saat ini masih banyak yang belum melapor," kata Ganjar saat di Kota Tegal, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/5).
Ada kekhawatiran yang akan terjadi jika para alumni tidak melaporkan diri ke aparat pemerintah, minimal RT/RW. Ganjar khawatir akan terjadi outbreaks (ledakan) baru dari klaster ini.
Kekhawatiran itu sebenarnya mulai muncul, dengan adanya 16 alumni ijtima ulama Gowa di Brebes, yang positif terpapar corona.
"Ini kan membingungkan, gimana ya kalau kaya gini, mau selesai sampai kapan. Tolong teman-teman dari Gowa untuk melapor.
Jangan takut, tidak akan kami marahi, justru akan kami bantu treatment (perawatan) agar kalau positif tidak menulari keluarga. Dengan melapor saja, itu sudah sangat membantu kami," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, banyak warga Jateng yang mengikuti acara ijtima dunia tersebut.
"Data secara pasti jumlahnya belum tahu. Karena ini kami terus melakukan pendataan. Karena itu, masyarakat harus jujur.
Diperkirakan ada sekitar 1.500 orang dari Jateng," jelasnya baru-baru ini.
Menurut laporan yang diterimanya dari kabupaten/kota, alumni ijtima yang sudah diketahui positif antara lain Wonosobo, Banjarnegara, Brebes, Klaten, Solo. Selain itu satu orang dari Karanganyar yang telah dinyatakan positif, telah meninggal dunia.
Di Wonosobo, kata dia, 11 orang yang dinyatakan positif, telah melakukan kontak dengan keluarga. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan PCR, ada 4 anggota keluarga yang terpapar dan dinyatakan positif corona.