Wabah Virus Corona
Lockdown Corona, 16 Pekerja Pulang Kampung Jalan Kaki, Kelelahan Tertidur di Rel KA Tewas Terlindas
Tragis! sebanyak 16 pekerja yang mau mudik tewas terlindas kereta api saat tertidur di rel lintasan kereta pada Jumat (8/5/2020).
TRIBUNJATENG.COM -- Tragis! sebanyak 16 pekerja yang mau mudik tewas terlindas kereta api saat tertidur di rel lintasan kereta pada Jumat (8/5/2020).
Para pekerja migran itu hendak pulang ke kampung mereka setelah kehilangan pekerjaan akibat aturan batasan (lockdown).
Dilansir Reuters, puluhan ribu orang di India berjalan kaki pulang ke kampung halaman mereka dari kota-kota besar setelah kehilangan pekerjaan akibat lockdown untuk menghentikan laju penularan virus corona sejak akhir Maret silam.
Berdasarkan keterangan Kementerian Perkeretaapian, masinis kereta berusaha untuk menghentikan laju kereta kargo yang dibawanya ketika melihat para pekerja di jalur kereta dekat Aurangabad, bagian barat negara bagian Maharashtra.
Dia juga menambahkan kalau pihaknya tengah meminta penyelidikan terkait kecelakaan ini.
Sementara itu dikutip dari BBC.com, pejabat perkeretaapian membantah meminta migran membayar ongkos kereta ke rumah
Para pejabat kereta api mengatakan para pekerja berjalan di jalan menuju Aurangabad, dan kemudian di rel kereta api yang mengarah ke Aurangabad.
Setelah berjalan sejauh 22 mil (36 km), mereka kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat.
Menurut laporan setempat, para pekerja berasumsi bahwa kereta tidak akan berjalan karena lockdown, dan karena itu tidur di rel.
Gambar di media sosial menunjukkan potongan roti berserakan di dekat rel.
Sebanyak 16 orang dinyatakan tewas dan 2 orang terluka atas insiden ini menurut pernyataan pemerintah negara bagian.
Buntalan berisi makanan, sepatu dan barang-barang lainnya tersebar di jalur rel kereta api pasca kecelakaan itu.
Kementerian Perkeretaapian, Piyush Goyal mengunggah pernyataan di Twitternya,
"Saya baru saja mendengar kabar duka tentang para pekerja yang tewas terlindas kereta api, tim penyelamat sedang bekerja,"
Di bawah aturan lockdown, seluruh publik transportasi telah ditangguhkan sehingga para pekerja migran berjalan kaki dengan jarak yang jauh untuk dapat pulang ke rumah mereka di kampung halaman.