Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Deta Sukses Makmur

Jurus Deta Sukses Makmur Outsourcing dan GSP Autorent Melawan Covid-19

Ramadhan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, umumnya bulan puasa Ramadhan disambut suka cita.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Dalam rangka membantu para eks karyawan yang dirumahkan, PT. DSM membagi 100 sembako, 2000 masker dan vitamin C untuk seluruh karyawan, serta bersama PT. GSP Autorent membagikan 50-100 nasi untuk buka puasa setiap hari di bulan Ramadhan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ramadhan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pada Ramadhan tahun ini, seluruh dunia sedang berperang melawan wabah penyakit Covid-19, yang telah menjangkiti lebih dari 2 juta umat manusia.

Umumnya bulan puasa Ramadhan disambut suka cita karena begitu banyak berkah dan rejeki yang hanya datang di momen ini.

Salah satu yang paling dinanti adalah THR untuk karyawan formal maupun informal. 

Namun alih-alih mendapatkan THR, tahun ini sepertinya tahun penuh perjuangan.

Bagi perusahaan, ia harus berjuang untuk dapat survive di tengah sepinya pembeli dan customer akibat pembatasan pergerakan dimana-mana guna menghindari penularan Covid-19.

Dampak ekonomi global memukul semua sektor industri, baik jasa maupun produksi.

Implikasi langsungnya tentu saja adalah banyak PHK di mana-mana, atau setidaknya ‘dirumahkan’ sementara dengan status unpaid leave atau tidak menerima gaji.

Dengan menyandang status PHK atau dirumahkan, tentu saja tidak ada THR dan akhirnya pemasukkan bulanan menjadi terhenti total.

Sebagai perusahaan yang biasa mengelola tenaga kerja sejak tahun 2010, kehilangan karyawan baik karena PHK maupun ‘dirumahkan’ sementara tentu saja mempengaruhi pula bisnis dan pendapatan perusahaan.

Dalam rangka membantu para eks karyawan yang dirumahkan, PT. DSM membagi 100 sembako, 2000 masker dan vitamin C untuk seluruh karyawan, serta bersama PT. GSP Autorent membagikan 50-100 nasi untuk buka puasa setiap hari di bulan Ramadhan.
Dalam rangka membantu para eks karyawan yang dirumahkan, PT. DSM membagi 100 sembako, 2000 masker dan vitamin C untuk seluruh karyawan, serta bersama PT. GSP Autorent membagikan 50-100 nasi untuk buka puasa setiap hari di bulan Ramadhan. (IST)

Namun grup PT. DSM dan PT. GSP Autorent tidak tinggal diam supaya bekas karyawan yang pernah dikelola dan kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan setidaknya yang berada di kota Semarang, bisa terbantu dengan sedikit sembako yang dibagikan periode April-mei ini.

“Kami menyadari situasi ini begitu sulit bagi semua. Baik perusahaan maupun karyawan bahkan sektor UKM, pedagang keliling, semuanya benar-benar diuji kesabaran dan ketabahannya. Saya sebagai pimpinan perusahaan outsourcing selama ini menjaga supaya karyawan-karyawan yang ada di bawah naungan manajemen kami, mendapatkan hak-haknya yang layak namun apa boleh buat kondisi keuangan perusahaan klien kami terpukul hebat juga dengan adanya wabah covid 19 ini sehingga terpaksa mengurangi jumlah karyawannya,” demikian disampaikan Esti Widsyandari,  Direktur Utama PT. Deta Sukses Makmur yang berkantor pusat di Semarang dan memiliki cabang di Medan, Palembang, Pekanbaru, Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

“Dalam rangka membantu eks karyawan kami yang dirumahkan, kami membagi 100 sembako, 2000 masker dan vitamin C untuk seluruh karyawan, serta bersama grup kami yaitu PT. GSP Autorent membagikan 50-100 nasi untuk buka puasa setiap hari di bulan Ramadhan ini, serta 200 paket sembako tiap akhir minggu selama pandemic Covid 19 ini berlangsung khususnya untuk kaum dhuafa dan yang membutuhkan. Harapannya sesuai prediksi Pemerintah awal Juni kondisi sudah 97% membaik," lanjut Esti.

Menurutnya, di saat krisis seperti ini perusahaan dan pemilik janganlah egois karena kalau tidak bersatu padu membantu yang membutuhkan akhirnya mereka terpaksa berkeliaran di jalan.

Tidak stay at home maka pandemi ini tidak akan selesai-selesai. 

"Biasanya kami menawarkan pekerjaan untuk yang membutuhkan. Ibaratnya kami sebagai perusahaan pengelola tenaga kerja menawarkan kail dan umpan yaitu lowongan pekerjaan, bukan ikan. Tetapi di saat krisis seperti ini kami wajib membagi ikan yang kami miliki untuk mereka yang membutuhkan," ungkapnya.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved