Berita Jateng
Koko Thole Bawakan Keroncong Asyik Anak Muda, Aplikasikan Formula Didi Kempot Sedihmu Tak Kendangi
Di tangan seniman Koko Thole, langgam keroncong digubah agar bisa digemari anak muda tanpa meninggalkan pakem yang telah dianut.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ia merasa harus belajar dengan seorang Didi Kempot yang membungkus lagu secara adaptif tanpa meninggalkan roh campursari.
"Saya dulu juga campursari-an, bareng Didi."
"Sebenarnya saya dulu di campursari."
"Tapi memang kata orang, lagu saya kebanyakan katanya bahasanya tinggi, ya memang pencipta kan tidak bisa dipaksa, sakmetune (sekeluarnya)."
"Berbeda dengan Didi, bahasa yang digunakan dalam lagu biasa, sehari-hari, gampang."
"Itu mungkin bisa jadi formula tepat," jelasnya.
Di Konser Amal Daring Peduli Jateng, ia berharap banyak yang menikmati.
Khusus masyarakat Jateng, yang juga di perantauan dan sukses, ia berharap dapat bergabung dan berdonasi.
"Monggo ikut bergabung, syukur-syukur berdonasi disalurkan mereka yang sangat membutuhkan saat ini.
"Banyak yang gara-gara corona, langsung tidak ada pekerjaan sama sekali."
"Ada kerjaan terus di-PHK."
"Duwe anak bojo, terus piye rasane (punya anal istri, lalu gimana anak dan istrinya)," jelasnya.
Begitu juga dengan pelaku seni yang banyak menganggur karena dampak pandemi ini.
"Saya ikut merasakan betapa pedihnya, jangan pesimis, saling menyemangati, bekerja sama guyub rukun, maju bareng gugur gunung."
"Yang tidak bisa, bertanya."