Breaking News:

Ibadah Haji

Pelaksanaan Haji Belum Ada Kepastian, Jokowi Menanti Jawaban Raja Salman hingga Juni

Pelum ada kepastian apakah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan membuka pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi.

Editor: m nur huda
AP PHOTO / MOSAAB ELSHAMY
Umat Islam melakukan tawaf atau berjalan mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, kota suci Mekah, Saudi Arabia, 20 September 2015. Tawaf dilakukan sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Bagi masyarakat Indonesia yang tahun ini direncanakan berangkat ibadah haji, haruslah bersabar.

Sebab, hingga kemarin, belum ada kepastian apakah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan membuka pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi.

Hal itu berdasar percakapanPresiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman.

Komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Raja Salman terkait dengan ibadah haji 2020 itu disampaikan Menteri Agama, Fachrul Razi.

Ganjar Jawab Sindiran Fadli Zon dengan Kata Panjenengan, Grace: Wes Kenthip Karo Kaku Atine

Alasan Corona, Wali Kota Depok Larang Warga Ziarah Kubur Jelang Idul Fitri

Jawaban Dita Karang SECRET NUMBER saat Ditanya Popularitasnya di Indonesia

Update Corona di Indonesia, 9 Provinsi Ini Tidak Ada Penambahan Kasus Baru Positif Covid-19

"Waktu saya lapor pada Bapak Presiden, Bapak Presiden mengatakan habis komunikasi dengan Raja Salman," kata Fachrul dalam video conference, Selasa (19/5).

Menurutnya, pihak Arab Saudi hingga saat ini masih belum mengambil keputusan karena pandemi virus Corona covid-19 yang masih terjadi di banyak negara.

Karenanya, Presiden Jokowi masih belum mendapatkan kepastian apakah haji tahun ini akan diselenggarakan atau tidak.

Kemenag diminta bersabar menanti keputusan Saudi sampai awal Juni.

"Beliau menyarankan gimana kalau mundur dulu sampai awal Juni siapa tahu ada perkembangan," kata Fachrul Razi.

Fachrul Razi mengatakan, semula Kemenag hanya memberi tenggat waktu bagi Saudi sampai 20 Mei.

Namun, karena komunikasi Presiden Jokowi dan Raja Salman, maka Kemenag memberi tenggat sampai awal Juni.

"Kalau tadinya kami buat deadline tanggal 20 Mei, kami mundur jadi 1 Juni sesuai petunjuk Bapak Presiden setelah bicara dengan Raja Salman mungkin akan ada kepastian kalau (keadaan) di sana lebih baik," katanya.

Fachrul menyampaikan posisi pemerintah saat ini masih menunggu kabar dari Saudi.

Untuk sementara, pemerintah masih berpegang pada tiga skenario awal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved