Berita Semarang
Ajak Ketemuan Cewek di Facebook, Pria Ini Diamuk Massa Lalu Dijemput Istri di Polsek Semarang Timur
Seorang pria dibawa ke kantor Polsek Semarang Timur setelah diduga melakukan aksi kejahatan kepada seorang wanita di depan minimarket
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang pria dibawa ke kantor Polsek Semarang Timur setelah diduga melakukan aksi kejahatan kepada seorang wanita di depan minimarket Jalan Sayangan Semarang Timur, Selasa (19/5/2020).
Pria tersebut sempat diamuk massa hingga babak belur.
Beruntung pria itu diselamatkan Polisi yang saat itu sedang berpatroli.
• Fakta Baru M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 M Ditangkap, Ternyata Bukan Pengusaha
• Ini Jawaban Bupati Karanganyar Tak Patuhi Instruksi Ganjar Soal Gelar Salat Idul Fitri di Luar Rumah
• 2,5 Jam Mencari Rumah Bu Imas, Anggota DPR Ini Tak Kuasa Menahan Sedih saat Sampai, Ini Janjinya
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta

Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro menuturkan, setelah dilakukan pemeriksaan intensif kepada pria tersebut ternyata belum melakukan aksi kejahatan.
Sedangkan seorang cewek yang bersama pria itu juga enggan melaporkan kejadian tersebut.
Cewek tersebut memilih tidak menuntut dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan cara kekeluargaan.
"Ketika datang ke kantor Polsek, cewek itu memilih tidak menuntut karena barang berharga seperti handphone miliknya belum diminta oleh pria itu," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (21/5/2020).
Dikatakan Budi, ia tidak mengetahui pasti identitas kedua orang tersebut.
Pria yang diamuk massa berasal dari Kebumen sedangkan cewek itu warga Kota Semarang.
Mereka saling kenal melalui media sosial facebook.
Setelah saling kenal mereka janjian untuk saling bertemu di Kota Semarang.
"Mereka kenalan, si cewek diajak pacaran tapi tidak mau.
Entah sebab awal kenapa pria itu diamuk massa saya kurang mengetahuinya.
Padahal tidak ada barang milik korban yang diambil," katanya.
Menurut Budi, berhubung korban enggan melaporkan kejadian itu lantaran belum merasa menjadi korban.