Berita Demak
Ekonomi Warga Lumpuh, 3 Desa di Demak Terendam Rob 2 Bulan Terakhir
Tiga Desa di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak terdampak banjir akibat rob atau air pasang laut, mengakibatkan ekonomi warga lumpuh.
Penulis: Moch Saifudin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Tiga Desa di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak terdampak banjir akibat rob atau air pasang laut, mengakibatkan ekonomi warga lumpuh.
Ketua RW 3 Desa Purworejo, Mukholidin mengatakan, jalan umum Desa Purworejo sudah terendam air dari perbatasan hingga ke menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sekira berjarak 5 kilometer.
"Sudah terendam air hingga 2 bulan terakhir," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/5/2020).
• Fakta Baru M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 M Ditangkap, Ternyata Bukan Pengusaha
• 2,5 Jam Mencari Rumah Bu Imas, Anggota DPR Ini Tak Kuasa Menahan Sedih saat Sampai, Ini Janjinya
• Keringat Keluar Saat Tidur Malam? Bukan Karena Suhu Panas, Bisa Jadi Sebagai Tanda Sakit Ini
• Tetap Memeluknya saat Meregang Nyawa, Terungkap untuk Siapa Seikat Bunga yang Dibawa Okta
Ia mengatakan, jalan umum dari perbatasan Desa Purworejo hingga ke TPI sekira berjarak 6 kilometer, sebagian besar terendam air rob.
Ia menyebut, angkutan umum tak berani masuk TPI berjarak 3 kilometer, akibatnya warga harus ojek becak dari warga sekitar.
"Ojek becak harus bayar lagi Rp 5000," jelasnya.
Ia menjelaskan, air pasang laut merendam jalan umum, jalan desa, dan gang, serta permukiman di tri desa atau tiga desa, yaitu Purworejo, Morodemak, dan Margolinduk setiap tahunnya.
Ia menyebut, ketinggian air rob antara ketinggian 10 hingga 20 centimeter baik di jalan umum dan masuk permukiman warga, tergantung tingginya air pasang laut dan tingginya pondasi rumah.
"Rob tahun ini yang terbesar.
Tahun Sebelumnya hanya dua jam sudah dapat dikendalikan, sementara tahun ini bisa seharian penuh, dari pukul 8 pagi hingga 9 malam," tuturnya.
Selain itu, ia menyebut warga harus meninggikan pondasi rumah dan memperbaiki sepeda motor, lantaran seringnya terkena air laut.
Ia menjelaskan, warga lebih baik naik perahu atau nambang dibandingkan harus menerjang air laut dengan kendaraan bermotor secara terus-terusan.
"Tingginya banjir rob ini bisa jadi lantaran banyaknya bibir pantai yang sudah terkikis," sebutnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, jalan umum kabupaten demak ini akan ditinggikan 7 centimeter tahun 2020.
"Mungkin adanya pandemi corona ini, pembangunan jadi ditunda," imbuhnya.