Berita Semarang
Hendi Instruksikan OPD Bersiap Terapkan New Normal
Bersiap menjalankan kebijakan “the new normal” oleh pemerintah pusat, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengumpulkan seluruh OPD
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bersiap menjalankan kebijakan “the new normal” oleh pemerintah pusat, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengumpulkan seluruh OPD guna merumuskan protokol kesehatan sesuai dengan bidang tugas dan pelayanan masing-masing.
Di tengah pandemik Covid-19 yang mungkin butuh waktu lama, Hendi sapaan akrab wali kota berharap berbagai sektor masih dapat berjalan dengan mengedepankan protokol dan SOP kesehatan.
“Selama kebijakan PKM yang Pemkot Semarang jalankan, sejumlah tahapan sudah dilalui.
Antara lain sosialisasi, patroli dan penindakan terhadap berbagai tindakan yang melanggar protap pencegahan Covid-19,” ungkap Hendi.
Untuk itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada setiap OPD supaya merumuskan protap new normal yang harus dijalankan usai masa perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) berakhir pada 7 Juni 2020 mendatang.
Hendi mencontohkan, Dinas Pendidikan diminta mengumpulkan seluruh kepala sekolah dan yayasan pendidikan untuk dapat mempersiapkan protokol kesehatan bagi seluruh warga sekolah mulai dari anak didik, guru, dan seluruh warga sekolah.
Masih ada kesempatan dan kemungkinan untuk menyiapkan perlindungan terbaik.
Dicontohkannya, bisa jadi anak SD kelas 5 dan 6 yang masuk, sedangkan anak kelas 1-4 bisa digilir masuknya sehingga menciptakan ruang yang lebih longgar dalam belajar atau penyiapan sekat mika antar peserta didik.
Sedangkan untuk tempat hiburan yang membuka akses interaksi langsung bisa menambah pengamanan tambahan seperti penggunaan gloves atau sarung tangan, face shield atau yang lainnya.
“Masih ada waktu dan kesempatan mempersiapkan protokol terbaik melindungi warga hingga 6 Juni mendatang, sebagai persiapan sebelum 8 Juni saat kebijakan PKM usai,” terang Hendi.
Di saat yang sama, update kasus Covid-19 di Kota Semarang pasca PKM sempat mengalami penurunan dari angka 138 menjadi 47 kasus.
Namun, penambahan di Pasar Kobong menyebabkan intensifikasi screening dan tracing keluarga positif terus dilakukan.
Terbukti 2 keluarga pasien yakni istri dan anak dari pedagang yang ada di Pasar Pedurungan tertular dari kasus OTG (Orang Tanpa Gejala).
Untuk itu, Hendi mewanti-wanti dengan tegas pentingnya menjalankan protokol pencegahan Covid di mana pun berada bahkan di tingkat keluarga.
Hendi pun meminta untuk tidak merasa malu memeriksakan diri jika merasa ada gejala penyakit yang dirasakan.(*)