Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Tatanan Normal Baru Dinilai Bahayakan Anak Sekolah jika Pemerintah Tidak Siap

Pemerintah diminta memastikan terlebih dulu data penyebaran Covid-19 telah turun sebelum menerapkan new normal atau tatanan hidup baru.

Tribunjateng.com/Akbar Hari Mukti
Ilustrasi anak sekolah. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta memastikan terlebih dulu data penyebaran virus corona Covid-19 telah turun sebelum menerapkan new normal atau tatanan hidup baru. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Yaqut menilai, jika penerapan new normal dipaksakan pada saat Covid-19 masih tinggi, maka berdampak bahaya terhadap siswa-siswi yang akan mulai beraktivitas kembali di sekolah.

Mudah-mudahan Meninggal Sama Bayinya Saat Melahirkan, Alasan Nikita Mirzani Benci Barbie Kumalasari

[CEK FAKTA] Viral Oknum Ibu Guru di Temanggung Mesum dengan Pemulung? Ini Pernyataan Polisi

Niatnya Susul Suami yang Sedang Berjudi, Nodi Malah Kena Tipu hingga Jadi PSK

Wanita Ini Copot Celana Dalam untuk Dijadikan Masker gara-gara Tak Dilayani di Kantor Pos

"Kalau sekolah dibuka, sementara otoritas kesehatan kita belum kokoh, apakah tidak semakin banyak anak-anak terkena Covid-19?

Ini sangat berbahaya jika pemerintah tidak siap," kata Yaqut dalam diskusi secara virtual, Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Yaqut menjelaskan, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga saat ini ada 800 kasus Covid-19, di mana 129 anak meninggal dengan status pasien dalam pemantauan (PDP). 

"Kemudian ada 14 anak yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.

Anak-anak yang meninggal rata-rata berumur 0 sampai 14 tahun," papar Wakil Ketua Komisi II DPR itu. 

Data tersebut, kata Yaqut, sangat mengkhawatirkan dan bakal meningkat jumlah anak-anak terkena Covid-19 ketika pemerintah tetap menerapkan new normal di tengah tingginya kasus.

"Jadi sekarang belum saatnya new normal, saya kira pemerintah harua konsentrasi ke hal terkait kesehatan rakyatnya dulu," ucap politikus PKB itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul New Normal Dinilai Membahayakan Anak Sekolah Jika Pemerintah Tidak Siap

Beredar Video Mesum Mirip Syahrini di Akun @danunyinyir99, Polisi Tangkap 2 Penyebar Video

Hasil 100 Sampel Swab Test Corona di Paragon Mall Semarang Negatif

Pria Lansia Asal Klaten Positif Corona Sudah 40 Hari, 5 Kali Tes Swab Hasilnya Tetap

Kisah Dede Risman Remaja Pengemis Obesitas Kritis Setelah 3 Hari Tak Makan, Kaki Kondisi Bernanah

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved