Wabah Virus Corona

Disdikbud Jateng Siapkan Skenario New Normal, Jumeri: Perlu Persiapan Cermat dan Kehati-hatian

Persiapan akan dilakukan selama satu setengah bulan, sebelum memasuki semester baru pada 13 Juli 2020

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/ag
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah menyiapkan skenario new normal life di bidang pendidikan.

Persiapan akan dilakukan selama satu setengah bulan, sebelum memasuki semester baru pada 13 Juli 2020.

Kepala Disdikbud Provinsi Jateng Jumeri, seperti dilansir dalam laman jatengprov.go.id menyampaikan perlu persiapan cermat dan kehati-hatian ekstra.

Hal itu mengingat jumlah peserta didik dari tingkat pendidikan dini hingga menengah atas mencapai enam juta siswa.

Untuk itu, pihaknya tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Sudah 4 hari Teror Pocong Lempar Batu Gegerkan Kutasari Purbalingga, Ini Kata Kades hingga Camat

Pembunuhan Sales yang Dilempar ke Jurang Kota Batu, Mantan Pacar Dijatuhi Hukuman 5 Tahun Penjara

Segini Biaya dan Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19 di Semarang

Ruben Onsu Berpesan Pada Betrand Peto Jaga Thania dan Thalia, Ada Apa?

Namun demikian, dia mengaku siap, jika kondisi normal baru di bidang pendidikan memang benar-benar akan dilaksanakan.

“Kita pertimbangkan pula infrastruktur sekolah, agar ketika kita lakukan new normal bisa siap. Saat ini kita susun road map, apakah terkait tempat cuci tangan, kamar mandi atau lingkungannya. Kalau belum, kita akan siapkan selama masa liburan ini (12 Juni-12 Juli 2020),” ujar Jumeri, Kamis (28/5/2020) kemarin.

Selain kesiapan sekolah, dia menuturkan skema waktu pembelajaran murid.

Dia menyatakan, keadaan tersebut sangat bergantung pada sebaran Covid-19 di masa mendatang.

Menurutnya, berbagai skenario akan dipersiapkan berdasarkan kondisi epidemiologis yang ditentukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.

Selain itu, pihaknya akan memperhatikan kondisi daerah di Jateng, apakah pada wilayah tersebut termasuk epicentrum (pusat) penyebaran atau bukan.

Sehingga, antara satu kabupaten atau kota di Jawa Tengah, kebijakan new normal bisa kasuistik.

“Apakah nanti masuk sekaligus atau bergelombang, kita akan akan ikuti dan taati dinamikanya, yang pasti mempertimbangkan epidemiologi penyakit. Penyebaran kasus di daerah juga jadi pertimbangan, apakah nanti bisa penuh, setengah kelas, sepertiga kelas, setiap hari atau dalam seminggu hanya masuk dua hari," ucapnya.

Dia menuturkan, intinya Provinsi Jateng siap. Apakah itu masuk normal, pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan sebagian PJJ.

Jumeri menuturkan, selama kurun waktu satu setengah bulan, pihaknya juga akan melakukan simulasi new normal pada sekolah-sekolah yang akan dijadikan acuan penerapan new normal.

Sehingga, jika jadi diterapkan, guru dan murid tidak gagap. Tentu semua itu dilakukan dengan memperhatikan panduan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurutnya, kebijakan tersebut juga akan dikomunikasikan lintas sektor.

“Sekolah dan cabang pendidikan di daerah juga harus berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait kondisi pandemi di wilayah. Yang jadi perhatian kami juga sekolah asrama, di mana satu kamar ada empat sampai enam siswa,” tandasnya. (kan)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved