Berita Kebumen
Kisah Pilu Nenek di Kedungjati Kebumen Meninggal ketika Dapurnya Terbakar
Bukti-bukti di lapangan yang ditemukan Inafis, kebakaran terjadi karena api kompor gas yang menjalar ke dinding dapur berbahan kayu
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Sebuah peristiwa tragis terjadi di Desa Kedungjati Kecamatan Sempor Kebumen, Sabtu (30/5).
Kejadian kebakaran rumah di desa itu telah merenggut nyawa penghuninya.
Jumiah (66) dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian memilukan itu.
Ia tak bisa lolos dari maut saat api melahap tempat tinggalnya.
• Kabar Terkini Kedekatan Sahrul Gunawan dan Gadis Aceh, Una Ungkap Sudah Berakhir, Beberkan Alasannya
• 2 Putri Konglomerat Temani Rekannya Labrak Artis yang Dituduh Jadi Pelakor, Libatkan Pria Bersenjata
• Segini Biaya dan Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19 di Semarang
• Kisah Hasanudin, Mantan Manajer Bergaji Rp 100 Juta per Bulan, Kini Jualan Es Cincau Dorong
Kejadian ini sontak menggegerkan warga desa setempat.
Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Tugiman, kebakaran diketahui terjadi sekira pukul 03.00 Wib oleh anak korban, Sutirah (41).
Saat itu Sutirah hendak mengecek dapur karena ibunya tidak berada di dalam rumah.
Tak dinyana, ternyata dapur yang dia tuju telah ludes dilalap api.
Nahas, ibunya masih terjebak di dalamnya hingga ikut terbakar.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Inafis Polres Kebumen, kuat dugaan kebakaran terjadi bukan karena unsur pidana.
Bukti-bukti di lapangan yang ditemukan Inafis, kebakaran terjadi karena api kompor gas yang menjalar ke dinding dapur berbahan kayu.
Dari keterangan kerabat, katanya, korban sering terbangun dini hari lalu masak di dapur.
"Kuat dugaan saat masak, api membesar menyambar dinding dapur yang terbuat dari kayu dan selendang (kain jarit) korban," jelas Iptu Tugiman.
Saat ini jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk makamkan.
Dalam kesehariannya, korban tinggal bertiga bersama anak perempuan dan cucunya. (*)