Berita Banyumas
Purbalingga Belum Akan Terapkan New Normal, Bupati Tiwi: Kasus Positif Virus Corona Terus Bertambah
Pemerintah Kabupaten Purbalingga belum menerapkan new normal. Hasil rapid test massal banyak yang reaktif.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten Purbalingga belum menerapkan new normal.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan kebijakan tersebut diambil karena kasus virus Corona yang terus bertambah dan belum ada instruksi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang pemberlakuan new normal.
" Saat ini terdapat 57 kasus positif corona.
• 2 Putri Konglomerat Temani Rekannya Labrak Artis yang Dituduh Jadi Pelakor, Libatkan Pria Bersenjata
• Admin Pengunggah Video Syur Mirip Syahrini Ternyata Dijakukan Sebagai Penerima Bansos Covid 19
• Segini Biaya dan Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19 di Semarang
• Suara Adik Zuraida Hanum Berubah Jadi Tangis saat Cerita Peristiwa Masa Lalu dengan Hakim Jamaluddin
Hasil rapid test massal banyak yang reaktif.
Di sisi lain, belum ada intruksi resmi dari Gubernur Jateng tentang pemberlakuan new normal.
Pemprov Jateng juga masih sebatas menjajaki penerapan new normal," jelasnya dalam rakor pengendalian Covid-19 dengan jajaran di ruang rapat Bupati, Sabtu (30/5/2020).
Bupati akrab disapa Tiwi, menyebutkan penerapan new normal harus memenuhi sejumlah persyaratan sebagaimana ketentuan organisasi kesehatan dunia WHO.
Persayaratan tersebut antara lain bukti transmisi local kasus covid dapat dikendalikan, kapasitas sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat termasuk rumah sakit tersedia untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak, mengkarantina, serta resiko kasus import dapat ditekan.
“Melihat persyaratan yang substansial saja belum dapat dipenuhi, sehingga kami memutuskan belum akan menerapkan new normal.
Pemkab akan fokus untuk mengendalikan sebaran kasus covid dan memberikan edukasi kepada warga sesuai rekomendasi WHO," jelasnya.
Terkait rapid test masal, Bupati Tiwi menjelaskan selama dua hari dari 657 orang dilakukan pengetesan ditemukan 31 orang reaktif.
Hal ini menggambarkan kasus covid masih muncul di masyarakat meski belum bisa dikategorikan sebagai kasus positif covid.
“Rapid test kami lakukan di sejumlah pusat keramaian, pabrik dan mesjid, ternyata ada 31 yang reaktif.
Dari jumlah itu, ada tujuh orang yang berasal dari luar Purbalingga.
Bahkan ada satu orang dari luar kota yang alamatnya tidak jelas, tidak memberikan informasi alamat yang benar,” terang Tiwi.
Tiwi mengatakan tidak menutup kemungkinan akan menutup sementara tempat usaha termasuk pasar yang hasil rapid test reaktif.
Penutupan dikhususkan di tempat usaha hasil tes swabnya positif.
“Misalnya, pasar Bobotsari yang telah reaktif 5 orang, jika nanti hasilnya positif semua, maka untuk sementara kami pertimbangkan untuk ditutup.
Atau alternative kebijakan lain dengan pembatasan jumlah pengunjung tempat usaha dan mengurangi jam operasional,” ujarnya. (rtp)
• Mudah-mudahan Meninggal Sama Bayinya Saat Melahirkan, Alasan Nikita Mirzani Benci Barbie Kumalasari
• Sudah 4 hari Teror Pocong Lempar Batu Gegerkan Kutasari Purbalingga, Ini Kata Kades hingga Camat
• Kisah Hasanudin, Mantan Manajer Bergaji Rp 100 Juta per Bulan, Kini Jualan Es Cincau Dorong
• Kisah Pilu Nenek di Kedungjati Kebumen Meninggal ketika Dapurnya Terbakar
tribunjateng.com
Purbalingga
Bupati
tiwi
New Normal
virus
corona
covid-19
Dyah Hayuning Pratiwi
Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo
400 Ribu Warga Cilacap dan 190 Ribu Warga Banyumas Belum Tercover Jaminan Kesehatan |
![]() |
---|
Polisi Tangkap 6 Mucikari Prostitusi Online Melalui Aplikasi Michat di Banyumas |
![]() |
---|
KAI Daop 5 Purwokerto Operasikan KA Tambahan Lebaran, Tiket Sudah Bisa Dipesan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: 1 Lagi Pelaku Bentrok Pemuda Pancasila Vs Lowo Ireng di Banyumas Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Tol Jogja-Cilacap Lewati 22 Desa di Banyumas Ini, Warga Tak Keberatan tapi Usul 1 Hal |
![]() |
---|