Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Jadi Pembicara Diskusi CLS UGM, Guru Besar UII Yogya Lapor Polisi Dapat Whatsapp WA Bakal Dibunuh

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ni'matul Huda membuat laporan ke Polda DIY terkait ancaman pembunuhan

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Nimatul Huda saat menunjukan bukti laporan dan pengaduan Polisi. Nimatul Huda Selasa (02/06/2020) membuat laporan resmi di Polda DIY. 

Saya nggak tahu kenapa dimasukkan kata-kata pademi di dalamnya, itu pun saya tidak bereaksi karena Komunitas CLS adalah komunitas yang konsen dengan Hukum Tata Negara, di tempat kami juga ada," jelasnya.

Tiga hari sebelum acara, seorang dosen bernama Bagas Pujilaksono menulis opini dan menyebut ada gerakan makar di Yogyakarta.

"Saya tidak bereaksi karena saya kenal dengan orang (Bagas Pujilaksono) yang menulis itu, Saya pikir dia hanya main-main," urainya.

Namun ternyata, imbas dari viralnya pernyataan Bagas Pujilaksono yang dimuat di media online kemudian muncul teror terhadap Ni'matul Huda yang rencananya menjadi pembicara.

Teror terjadi mulai hari Kamis 28 Mei 2020 pagi.

"Kamis pagi itu masuk di WA saya ancaman bunuh, ancaman seluruh keluarga akan dibunuh dan seterusnya itu ada," bebernya.

Malam harinya ada orang yang berjumlah lebih dari dua datang ke rumah Ni'matul Huda dan mengedor pintu dan berteriak memanggil namanya.

"Pagi saya memberitahu Pak Dekan saya ada orang yang ketuk-ketuk pintu, gedor pintu dan teriak memanggil-manggil nama saya.

Pak Dekan mengatakan jangan dibuka sampai menunggu ada orang," ungkapnya.

Terkait peristiwa yang dialami, Ni'matul Huda memutuskan untuk membuat laporan resmi di Mapolda DIY.

"Laporan terkait dengan tuduhan bahwa saya gerakan makar.

Kemudian penghinaan karena mengatakan kami ini kelompok sampah, bermulut besar, kemudian pengancaman melalui WA itu juga kami laporkan," bebernya.

Mengenai pengancaman pembunuhan melalui WA, Ni'matul Huda mengaku tidak mengetahui siapa orangnya.

Namun. dirinya telah menyertakan capture pesan WA tersebut di dalam pelaporannya sebagai bukti.

"Yang pengancaman melalui WA dan di rumah saya tidak tahu orangnya, karena masih laporan," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved