Berita Pati
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin Alihkan 23 Ribu Pengangguran Terdampak Corona ke Sektor Pertanian
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengemukakan wacana untuk menjadikan sektor pertanian sebagai solusi utama atas munculnya para pengangguran baru.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengemukakan wacana untuk menjadikan sektor pertanian sebagai solusi utama atas munculnya para pengangguran baru akibat dampak pandemi virus corona.
Menurutnya, pertanian yang merupakan sektor unggulan di Pati berpotensi menampung orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Ia memperkirakan, saat ini setidaknya terdapat 23 ribu pengangguran baru di Pati.
Angka tersebut berasal dari data jumlah pemudik yang tercantum dalam situs resmi monitoring Covid-19 Kabupaten Pati (tepatnya tercantum 22.579 pemudik) ditambah sekira seratusan pekerja di Pati yang terkena PHK.
Safin, panggilan akrabnya, mengasumsikan bahwa para pemudik tersebut merupakan orang-orang yang terpaksa pulang karena kehilangan pekerjaan di kota tempat mereka merantau.
Dirinya berharap, Dinas Pertanian (Dispertan) pati bisa menguatkan sektor pertanian agar bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas.
“Kita tidak bisa serta-merta mengalihkan 23 ribu pengangguran baru itu ke pertanian."
"Tapi kita bisa memberi wacana ini,” ujar Safin ketika diwawancarai Tribunjateng.com usai memberi arahan pada pegawai di lingkungan Dispertan Pati, Selasa (2/6/2020).
Safin menyebut, memang sudah ada banyak investor masuk dan membuka lapangan kerja yang cukup luas di Pati.
Namun, ia berharap pertanian, peternakan, dan perikanan di Pati tidak ditinggalkan.
“Perlu kita kuatkan, karena pertanian dan peternakan itulah yang kita punya."
"Kita harus beri motivasi bahwa bertani itu tidak jelek dan beternak itu tidak memalukan,” tegas dia.
Menurut Safin, produksi pangan di Pati, baik dari pertanian maupun peternakan, di tengah pandemi ini tergolong baik.
Ia berharap, tingkat produksi tidak terganggu karena adanya pandemi Covid-19.
“Penduduk Indonesia butuh tangan terampil produsen pertanian dari Pati,” tandas dia.
(Mazka Hauzan Naufal)