Wabah virus Corona
Rugi 45 Miliar perbulan Setelah Bus Menganggur karena Corona, Primajasa Tetap Gaji Karyawan
Meski demikian, perusahaan ini mengklaim masih memberikan gaji penuh kepada karyawannya
Rugi 45 Miliar perbulan Setelah Bus Menganggur karena Corona, Primajasa Tetap Gaji Karyawan
TRIBUNJATENG.COM - Perusahaan Otobus (PO) Primajasa mengaku selama sebulan tak beroperasi karena masih mewabahnya pandemi Covid-19
Terhitung, pihaknya merugi sampai Rp 45 miliar.
Meski demikian, perusahaan ini mengklaim masih memberikan gaji penuh kepada karyawannya
dan tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
• Seolah Tak Pernah Takut Siapapun, Nyali Nikita Mirzani Ciut Setelah Dilaporkan Sosok Ini
• Kain Ihram Sudah Menunggu setelah Puluhan Tahun Menabung, Mimpi Tukang Parkir Ini Berhaji Tertunda
• Ini Profil Jenderal Purnawirawan TNI Asal Kendal Dody Usodo Hargo, Gantikan Fadjroel di Adhi Karya
• Promo Superindo Akhir Pekan 5-7 Juni 2020, Belanja Hemat Diskon Buah-buahan Minyak hingga Kopi
Presiden Direktur PO Primajasa Group Amir Mahpud mengaku, khusus perusahaan bus miliknya akan beroperasi lagi jika grafik penyebaran Covid-19 dinyatakan menurun secara nasional.
"Jika sudah menurun grafiknya secara nasional pun, pastinya tidak akan normal kembali dalam beroperasi, artinya akan sebagian dulu.
Kami prediksi setelah Covid-19 kondisi bisnis bus akan normal seperti sebelum corona nanti pada 2024," jelas Amir kepada wartawan di Pool Primajasa Tasikmalaya, Kamis (4/5/2020).
Pria yang akrab disapa Aming ini menambahkan, langkah pemberhentian operasi bus bertujuan untuk melindungi kesehatan seluruh karyawanya dan para penumpang.
Sebab, jika bus dipaksakan beroperasi meski mengikuti protokol kesehatan Covid-19, pihaknya khawatir terjadi penularan Covid-19.
"Kita berpikir keselamatan yang sangat diprioritaskan, kita berhenti sudah beberapa bulan ini.
Ya, dikalikan saja per bulannya kita rugi sampai Rp 45 miliar.
Tapi, pembayaran gaji karyawan tetap diberikan penuh," tambah Amir.
Selama ini, lanjut Aming, pihaknya terus memberikan gaji kepada karyawan yang jumlahnya 5.000 orang meski busnya tak beroperasi.
ia optimistis perusahaannya masih bisa bertahan karena Primajasa bukan hanya bergerak di bidang transportasi saja.