Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

George Floyd Dimakamkan, Wali Kota Menangis Tersedu-sedu di Depan Peti Berlapis Emas

George Floyd (46) meninggal pada 25 Mei setelah polisi putih Derek Chauvin menindihnya ke tanah dengan lutut di lehernya

Editor: galih permadi
(AP/Bebeto Matthews)
Peti mati George Floyd dibawa ke sebuah mobil jenazah setelah upacara peringatan untuk Floyd di North Central University, Kamis, 4 Juni 2020, di Minneapolis. 

Di akhir upacara pemakaman, hadirin mengheningkan cipta selama 8 menit 46 detik, sesuai durasi Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lututnya.

Setelah mengheningkan cipta selesai, para hadirin meninggalkan lokasi upacara sedangkan beberapa massa masih berdatangan ke kapel.

Demonstrasi besar-besaran
Di hari yang sama, demonstrasi damai besar-besaran terjadi di seluruh AS melawan rasisme dan kebrutalan polisi pada hari ke-12 protes yang dipicu oleh kematian George Floyd.

Puluhan ribu orang telah berbaris di Washington DC dalam demonstrasi terbesar di ibu kota sejauh ini.

Pasukan keamanan memblokir akses apa pun ke Gedung Putih. Kerumunan juga memprotes di New York, Chicago dan San Francisco.

Sementara itu, orang-orang memberi hormat kepada Floyd di North Carolina, tempat ia dilahirkan, sebelum upacara peringatan.

Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis pada 25 Mei.

Video menunjukkan seorang perwira polisi kulit putih, Derek Chauvin, berlutut di leher Floyd selama hampir sembilan menit sementara dia terjepit di lantai.

Chauvin telah diberhentikan dan didakwa dengan pembunuhan. Tiga petugas lainnya yang berada di lokasi juga telah dipecat dan didakwa membantu dan bersekongkol.

Protes besar anti-rasisme juga terjadi di sejumlah negara lain. Di Inggris, Parliament Square di London pusat dipenuhi dengan orang-orang meskipun ada seruan dari pemerintah untuk menghindari pertemuan massal karena takut menyebarkan virus corona.

Di Australia, ada protes besar di kota Sydney, Melbourne dan Brisbane yang berfokus pada perlakuan terhadap penduduk asli Australia. Ada juga demonstrasi di Perancis, Jerman dan Spanyol.

Di Washington DC, pengunjuk rasa yang banyak dari mereka membawa plakat bertuliskan "Black Lives Matter", berkumpul dengan damai di dekat Capitol, Lincoln Memorial dan di luar Lafayette Park, di sebelah Gedung Putih, di Black Lives Matter Plaza yang baru berganti nama.

Wali Kota Muriel Bowser menyambut orang-orang, mengatakan bahwa orang banyak telah mengirim pesan kepada Presiden Donald Trump.

Pada hari Senin, petugas penegak hukum federal menembakkan gas air mata untuk membersihkan protes di daerah itu sebelum kunjungan ke gereja oleh presiden.

"Jika dia bisa mengambil alih Washington DC, dia bisa datang ke negara bagian mana pun, dan tidak ada dari kita yang aman," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved