Helir Jatuh
UPDATE: Danpuspenerbad: Penerbad TNI AD akan Meminta Teknisi dari Rusia untuk Periksa VCR
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Lettu Cpn Wisnu Tia Arumi satu di antara empat prajurit TNI yang meninggal dunia
"Terakhir ketemu almarhum Rabu (3/6). Tak ada firasat apa-apa. Hanya saja saya melihat sikap almarhum seperti tak biasa," kata Indri, Minggu (7/6).
Menurutnya, biasanya almarhum suka bercanda, bersemangat dan lainnya. Indri mengaku tidak menyangka menantunya akan meninggal dunia.
Menantunya tersebut memang sedang menempuh pendidikan di Penerbad sebagai pilot.
"Pendidikan yang harus ditempuh selama 18 bulan, ini masih dijalani 6 bulan, dia sekarang sudah lulus dari pendidikan itu," ucapnya.
Indri mengungkapkan, almarhum saat ini sebenarnya sudah membangun rumah yang tidak jauh dari rumah miliknya yakni di Jalan Candi Penataran Kalipancur Ngaliyan.
Namun rumah baru itu sepertinya tidak terpakai lantaran almarhum sudah berpulang.
"Ya tidak mungkin ditempati karena anak saya tunggal jadi biar tinggal bersama saya," terangnya.
Indri menyebut kebiasaan almarhum yang paling diingat adalah sangat rajin menjaga kesehatan dengan olahraga.
Dia suka sekali berolahraga mulai dari voli, lari dan olahraga lainnya.
"Almarhum juga dikenal pendiam kalau tidak ditanya tidak mau ngomong, namun dari sifat pendiamnya itu dia merupakan sosok menantu yang baiknya luar biasa," tandasnya.
Datangkan Teknisi dari Rusia
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso mengungkapkan turut berduka mendalam atas gugurnya para prajurit dalam kecelakaan Helikopter tersebut.
Saat ini penyebab jatuhnya helikopter M1-17 milik Penerbad TNI AD itu masih diinvestigasi.
Heli ini jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Sabtu (6/6).
"Penyebabnya kita masih melaksanakan investigasi, jadi belum bisa diberikan," ujar Danpuspenerbad, Mayjen Teguh Pudjo.