Berita Semarang
Disbudpar Kota Semarang Persiapkan Sektor Wisata di Tengah Pandemi Corona, Iin: Ada Inovasi-inovasi
Hingga saat ini beberapa sektor pariwisata seperti SPA, Karaoke, dan tempat wisata masih belum dibuka
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang tengah berupaya menggeliatkan sektor pariwisata secara bertahap dengan konsep memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, pihaknya tidak tergesa-gesa menerpakan new normal untuk semua sektor.
Hingga saat ini beberapa sektor pariwisata seperti SPA, Karaoke, dan tempat wisata masih belum dibuka.
Kendati demikian, Disbudpar sedang mempersiapkan new normal untuk sektor-sektor tersebut.
• Mbah Gambreng Nenek 65 Tahun Nikahi Anak Angkatnya, Pak Lurah Terkaget-kaget, Ini Foto-fotonya
• Hantu Cindy Trending Twitter, Netizen Heran Hantu Bisa Pesan Ojol
• Profil Lengkap Dokter Reisa Broto Asmoro yang Masuk Tim Gugus Tugas Covid-19
• Promo Superindo Hari Kerja 8-11 Juni 2020, Diskon Buah hingga 45 Persen, Berikut Daftar Lengkapnya
"Kami tidak bisa tergesa-gesa, tapi harus dilakukan secara bertahap dan tetap harus dengan SOP kesehatan yang ketat," jelas Iin, sapaan akrabnya, usai simulasi penerapan new normal di Hotel Grand Edge, Selasa (9/6/2020).
Iin melanjutkan, pada era new normal nanti, Disbudpar mendorong destinasi wisata baik milik pemerintah ataupun swasta menerapkan pembayaran melalui aplikasi nontunai.
Pihaknya pun sudah menyiapkan aplikasi-aplikasi nontunai di destinasi wisata pemerintah.
Bahkan, di Kota Lama, para pengunjung yang akan memberi donasi atau sumbangan kepada seniman-seniman disana menggunakan scanner barcode.
"Kalau mau nyawer atau beri donasi kepada seniman, badut, cosplay di Kota Lama nanti menggunakan scanner barcode. Mudah-mudahan kita bisa sama-sama menyambut new normal," sebutnya.
Tentu saja, kata Iin, setiap destinasi wisata harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Tak hanya penerapan protokol kesehatan, Iin juga mengharapkan, setiap sektor pariwiata bisa menciptakan inovasi yang bisa memudahkan masyarakat dalam penerapan new normal nanti.
Dia mencontohkan, di sektor perhotelan ada berbagai inovasi yang sudah diterapkan yakni penggunaan lift yang selalu dijaga oleh petugas.
Ada pula hotel yang menggunakan pencetan kaki saat berada di lift.
Sehingga, tamu tidak harus melakukan sentuhan tangan. Selain itu, sebutnya, ada hotel yang menerapkan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan scanner.
"Nah, inovasi-inovasi itulah yang kami harapkan. Kemarin juga sudah dibicarakan ada paket menginap dengan swab atau rapid test," tambahnya. (eyf)
Incar Potensi di Semarang, Artis Ari Wibowo Buka Pusat Kuliner di Kota Lama |
![]() |
---|
Pengembang Perumahan Daerah Semarang Atas Harus Siapkan Embung atau Resapan Sendiri |
![]() |
---|
Kenaikan Bahan Pokok Sumbang Inflasi di Semarang, Jadi Perhatian Dalam Penyusunan RKPD |
![]() |
---|
Pungli PTSL Diduga Terjadi di Kota Semarang, Korban Dipalak Hingga Rp 6 Juta |
![]() |
---|
Penjaga SD di Semarang Cabuli 4 Bocah, Iming-iming Duit Rp 10 Ribu, Korban Curhat ke Guru Ngaji |
![]() |
---|