Berita Pendidikan
Jelang Pembukaan PPDB, SMA Negeri di Kota Semarang Persiapkan Diri
Beberapa SMA Negeri di Kota Semarang tengah mempersiapkan, satu di antaranya SMAN 5 Semarang
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan juknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA dan SMA Negeri di Jawa Tengah.
Dalam Juknis itu, dijadwalkan untuk pembukaan penerimaan pada 17 Juni 2020.
Beberapa SMA Negeri di Kota Semarang tengah mempersiapkan, satu di antaranya SMAN 5 Semarang.
• Rumah Tukul Arwana Rp 60 Juta Per Meter, Padahal Luasnya 1.000 Meter
• Promo Superindo Hari Kerja 8-11 Juni 2020, Diskon Buah hingga 45 Persen, Berikut Daftar Lengkapnya
• Kecelakaan Jazz Vs Thunder di Depan Kemenag Pati, Viral di Media Sosial, Berikut Kronologinya
• Honor Tukul Arwana Sekali Tampil Pernah Capai Rp 60 Juta Kali 2.000 Episode
Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang, Siswanto menyampaikan persiapan yang dilakukan adalah satu di antaranya dengan brosur pendaftaran.
"Persiapannya yaitu normatif sih. Seperti rutinitas tiap tahun, seperti biasa membentuk kepanitiaan, memahami semua regulasi, dan juknis.
Selain itu, sejak tanggal 5 hingga 15 Juni 2020 tengah menyiapkan sosialisasi PPDB kepada masyarakat," ungkapnya kepada Tribun Jateng, Selasa (9/6/2020).
Dia menyebut persiapan yang dilakukan yakni secara online dengan video profil sekolah, brosur, dan spanduk jadwal PPDB.
"Brosur ini kita sampaikan ke SMP-SMP yang ada di sekitar SMAN 5 Semarang.
Lalu, kelurahan terdekat kita berikan, lewat guru/karyawan kita beri untuk disampaikan ke tetangga terdekat. Termasuk juga lewat siswa kita," ucapnya.
Jadi, lanjutnya, masyarakat sekarang kan tidak bisa langsung ke sekolah. Maka, yang bisa pihaknya lakukan adalah menjemput bola.
"Jadi, kami benar-benar datang ke sekolah dan kelurahan. Bahkan, ketika di kelurahan mereka kaget, 'pak, biasanya tahun sebelumnya tidak seperti ini, sekarang brosur juga diserahkan ke kelurahan'," tuturnya.
Menurutnya, banyak siswa maupun orangtua yang tidak mengetahui sistem PPDB di tengah pandemi ini.
"Jadi, kemarin bahkan ada orangtua siswa yang datang ke rumah untuk menanyakan hal itu. Meskipun sudah ada brosur, tidak semua orangtua/wali siswa tidak memahami hal tersebut," ucapnya.
Terkait kuota yang diberikan kepada anak tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 yang berada di rumah sakit, pihaknya menganggap kebijakan tersebut merupakan hal yang baik.