Berita Sragen
Dampak Covid-19, Posyandu Mawar Sambungmacan Sragen Door to Door ke Rumah Warga
Dampak Covid-19, Posyandu Mawar, Desa Sambungmacan Kabupaten Sambungmacan lakukan posyandu door to door.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Dampak Covid-19, Posyandu Mawar, Desa Sambungmacan Kabupaten Sambungmacan lakukan posyandu door to door.
Selama Pandemi Covid-19, dua bulan terakhir posyandu sendiri telah di vacumkan.
Tidak ada pemeriksaan terhadap bayi, balita maupun anak-anak karena tidak diperbolehkannya berkerumun.
• Gara-gara Ucapan Anang Hermansyah, Aurel Bersikap Begini ke Krisdayanti
• Lebih dari 3 Ribu Orang Indonesia, Vietnam dan Filipina Pindah Jadi Warga Negara Taiwan
• Lihat Polisi Diserang di Pinggir Jalan, Pria Ini Bukannya Bantu Malah Berfoto Selfie
• Pencairan Insentif Kartu Pra Kerja Lamban, Fitur Ganti Rekening Bermasalah, Ini Jawaban Admin
Para kader yang tergabung dalam posyandu Mawar itu lengkap membawakan timbangan, alat ukur tinggi badan hingga memberikan bingkisan makanan.
Posyandu door to door ini disambut baik oleh para orang tua balita.
Salah satunya Aisyah (27) warga Dukuh Sambiunggul RT 3, Desa Sambungmacan.
Dengan adanya Pandemi Covid-19 ini dirinya mengaku was-was jika harus memeriksakan anaknya bernama Khanza Sidqia Maheswari ke posyandu.
"Dengan adanya posyandu keliling ini apalagi di tengah pandemi sangat membantu.
Saya pribadi sangat khawatir jika anak saya harus berkumpul dengan anak-anak lain".
"Dengan adanya posyandu keliling ini sangat membantu, secara tidak langsung khawatir kita terhadap hal tersebut hilang," terang Aisyah, Jumat (12/6/2020).
Aisyah mengaku selama dua pekan ini tidak membawa anaknya ke posyandu karena harus dirumah saja.
"Harusnya satu bulan sekali anak saya berusia 13 bulan ke posyandu tapi selama adanya pandemi baru ini diperiksa ibu kader," katanya.
Sementara itu, salah satu Kader Posyandu Mawar Desa Sambungmacam, Galih Setyaningsih menyampaikan Posyandu Mawar telah vacum selama dua bulan.
"Selama dua pekan wabah pandemi ini posyandu vakum, jika mengumpulkan seperti biasa kan belum diizinkan terus akhirnya kita musyawarah dengan pihak desa dan meminta saran bagaimana kita bisa tetap memberikan PMP di tengah Pandemi ini," katanya.
Setelah memperoleh kesepakatan bersama untuk tetap memberikan tambahan makanan ke balita akhirnya diputuskan dengan kunjungan rumah ke rumah.