Penerimaan Siswa Baru
KABAR TERKINI Penerimaan Siswa Didik Baru SD-SMP di Kabupaten Kendal, Inilah Lengkapnya
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal mempersilakan orangtua siswa datang langsung ke sekolah dalam penerimaan peserta didik baru
Penulis: sigit widya | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal mempersilakan orangtua siswa datang langsung ke sekolah dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD. Sementara, untuk jenjang SMP, PPDB dibuka secara daring pada 22-26 Juni mendatang.
"Untuk PPDB SD, kami bebaskan. Mau lewat online sitem google form bagi sekolah yang sudah siap menerapkan, atau orangtua datang langsung ke sekolah," terang Kepala Disdikbud Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi di Kendal, Kamis (11/6).
Meski begitu, Wahyu meminta, masing-masing sekolah mulai menyiapkan diri agar tidak terjadi penumpukan pendaftar.
Hal ini merupakan bagian dari upaya mencegah penularan Covid-19.
"Jadi, orangtua murid yang datang mendaftar harus diatur betul agar tidak berjubel," pintanya.
Dikatakannya, ada 575 SD negeri maupun swasta di wilayah tersebut. PPDB jenjang sekolah dasar ini dijadwalkan berlangsung 15-18 Juni.
Sementara, untuk jenjang SMP, Wahyu mengatakan, PPDB dilaksanakan secara daring pada 22-26 Juni. PPDB ini akan diikuti 108 SMP, meliputi 50 SMP negeri dan 58 SMP swasta.
Pengumuman dilakukan sehari setelah pendaftaran ditutup, atau pada 27 Juni. Sementara, daftar ulang dijadwalkan berlangsung 29 Juni-2 Juli. "Sekalian verifikasi," ujarnya.
Tak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Wahyu menyampaikan, PPDB kali ini tetap mencakup empat jalur.
Meliputi, jalur zonasi, afirmasi/PIP, prestasi, dan pindah tugas orangtua.
Namun, Wahyu belum bisa memastikan, kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka akan kembali dilakukan di sekolah. Pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat.
Wahyu hanya memastikan, tahun ajaran baru tetap dimulai 13 Juli mendatang.
"Sesuai kalender akademik, tahun ajaran baru dimulai 13 Juli. Tapi, untuk tatap muka di sekolah, belum tahu kapan. Nanti bisa diteruskan belajar sistem daring," katanya.
Pihaknya pun telah menyiapkan beberapa skenario jika KBM tatap muka di kelas harus dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Nanti, bisa membuka kelas hanya 50 persen dari kapasitas atau yang dibuka untuk mata pelajaran tertentu. Kami tunggu instruksi dari Kemendikbud," ujarnya.