Berita BUMN
Dalam Sepekan, Petinggi di 8 BUMN Dirombak, Benarkah Erick Thohir Ingin Bersihkan Pejabat Era Rini?
Sepekan terakhir, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir melakukan bongkar pasang jajaran dewan komisaris dan direksi
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Sepekan terakhir, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir melakukan bongkar pasang jajaran dewan komisaris dan direksi perusahaan pelat merah.
Setidaknya 8 BUMN dalam seminggu ini, yang para petingginya dirombak Erick Thohir.
Mulanya, menyasar petinggi-petinggi BUMN Karya.
Dia mengotak-atik jajaran direksi dan komisaris PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero).
Lalu,PT Bukit Asam Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk yang jadi sasarannya.
Setelah itu, para pejabat perusahaan pelat merah tol pun, PT Jasa Marga, mendapat giliran sentuhan Erick Thohir.
Kabar tak sedap pun merebak jika mantan bos Inter Milan itu akan bersih-bersih terhadap pejabat yang diangkat oleh menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno.
Namun, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir memastikan itu tidak benar.
Menurut dia, pengangkatan atau pencopotan direksi BUMN dilakukan berdasarkan kinerjanya, bukan berdasarkan like or dislike.
“Saya ingin klarifikasi, tidak semua Dirut yang diangkat menteri BUMN sebelumnya itu saya ganti.
Kenapa? Itu bukan (gaya) kepemimpinan yang saya miliki,” ujar Erick saat telekonferensi dengan wartawan, Jumat (12/6).
Erick menambahkan, bos-bos BUMN yang berhasil menjalankan Key Performance Indicator yang dia berikan tak akan dilengserkan dari jabatannya.
“Saya utamakan dalam percayakan kepemimpinan harus ada KPI-nya.
Saya enggak mau angkat dirut BUMN setiap tahun ganti, gimana mereka mau kerja? Saya enggak mau, tapi harus KPI tercapai,” kata Erick.
Erick pun mengaku tak suka dengan pejabat BUMN yang mencari muka di hadapan dirinya.
Menurut dia, keputusan dirombak atau tidaknya seseorang murni berdasarkan kinerjanya.
“Makin banyak yang WA (WhatsApp), malah saya enggak percaya. Kalau KPI-nya baik, saya pertahankan.
Bukan karena isu dia diangkat menteri sebelumnya makanya diganti.
Ya enggak juga, kalau KPI-nya enggak bagus, pasti diganti,” ucap dia.
Di sisi lain, perombakan jajaran pejabat di BUMN masih terus berlanjut kemarin.
Erick Thohir memangkas jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Perusahaan minyak pelat merah tersebut semula memiliki 11 direksi.
Setelah dipangkas, kini jajaran direksi Pertamina tersisa enam.
Hal tersebut dibenarkan oleh Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
“Iya (direksi Pertamina dipangkas). Bisa tanya ke Kementerian BUMN,” ujar Ahok kepada Kompas.com, Jumat (12/6).
Berdasarkan dokumen yang tersebar di kalangan para pewarta, berikut susunan direksi PT Pertamina yang baru:
Direktur Utama: Nicke Widyawati;
Direktur Keuangan: Emma Sri Martini;
Direktur Penunjang Bisnis: M Haryo Yunianto;
Direktur Logistik Infrastruktur: Mulyono;
Direktur Sumber Daya Manusia: Koeshartanto;
Direktur Pengembangan Investasi: Iman Rachman.
Dari nama-nama tersebut, Iman Rachman merupakan orang baru di tubuh Pertamina.
Sebelumnya, dia merupakan Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Menteri BUMN, Erick Thohir, membeberkan, alasannya masih mempertahankan Nicke Widyawati untuk menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Nicke sendiri diangkat menjadi orang nomor satu di perseroan tersebut sejak era Menteri BUMN masih diduduki oleh Rini Soemarno.
“Saya rasa Bu Nicke masih pilihan yang terbaik, beberapa tugas yang kita berikan bisa berjalan,” ujar Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6). (Akhdi/kpc/aji)
• Artis Jerry Lawalata Ditangkap Polisi
• BERITA LENGKAP: Keluarga Bongkar Makam Keluarganya Setelah Hasil Tes Swab Jenazah PDP Keluar Negatif
• Katalog Promo Alfamart dan Indomaret Hari Ini: Diskon Sabun, Popok Bayi hingga Camilan
• VIRAL! Oknum Guru SMP Jebak dan Perdaya 25 Wanita Muda untuk Difoto Panas di Ranjang dan Ditiduri