Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Benarkah Telur Infertil Tidak Bergizi dan Berbahaya Dimakan? Ini Jawaban Ahli Gizi UGM Yogyakarta

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, telur ayam infertil dilarang untuk diperjualbelikan.

Editor: galih permadi
(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Seorang warga saat membeli telur di salah satu kios pedagang telur di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/7/2018). Akibat tingginya permintaan, harga jual telur ayam ras mencapai hingga Rp 29.000 per kilogram atau untuk harga eceran tembus Rp 2.500 per butir. 

TRIBUNJATENG.COM - Saat ini ramai diperbincangkan telur fertil dan infertil di masyarakat.

Hal itu bermula dari maraknya peredaran telur ayam infertil di pasaran dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, telur ayam infertil dilarang untuk diperjualbelikan.

Viral Ibu Cekik Bayinya Berusia 8 Hari, Videonya Dipasang di Status Whatsapp Agar Dilihat Sang Pacar

Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver

Shah Rukh Khan Berduka, Seorang Bintang Bollywood Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Akal Bulus Hadi Guru SMP Bergaya Fotografer Perdayai 25 Wanita Foto Tanpa Busana dan Disetubuhi

Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.

Lantas, adakah perbedaan kandungan gizi antara telur infertil dengan telur ayam fertil?

Mengonfirmasi pertanyaan tersebut, Kompas.com menghubungi ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dwi Budiningsari.

Dwi menyatakan, bahwa tidak ada perbedaan kadar gizi antara telur ayam fertil dengan telur ayam infertil.

"Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan adanya perbedaan kandungan gizi antara telur fertil dan telur infertil," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Menurut Dwi, sepanjang kualitasnya masih baik, nilai gizinya masih sama seperti telur pada umumnya, yaitu protein, lemak, vitamin A, B, D, E, berbagai mineral, seperti zat besi, selenium, fosfor, yodium, dan juga asam amino.

Menurut dia, kedua kategori telur tersebut sama-sama dapat dan aman untuk dikonsumsi, asalkan keduanya masih sama-sama layak atau belum busuk.

Namun, yang perlu diperhatikan yakni telur fertil atau HE (hatching egg) bisa lebih cepat membusuk, yaitu hanya 7 hari.

"Padahal kita tidak tahu sudah berapa lama telur tersebut di tangan penjual," jelas Dwi.

Sementara itu, telur ayam ras yang dihasilkan peternak layer bisa bertahan selama 30 hari di suhu ruangan.

Dwi mengatakan, perbedaan mendasar antara telur fertil dan infertil ini terletak pada ada tidaknya sperma ayam jantan.

Bukan telur untuk ditetaskan

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved