Berita Pati
Disebut Terdampak Corona, Pengadaan Mobil Damkar Tiap Eks-Kawedanan Pati Ditunda
Kabid Damkar dan Linmas Satpol PP Pati, Mirza Nur Hidayat, menuturkan bahwa perencanaan tersebut sudah dirintis sebelum adanya pandemi virus corona.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Supaya setiap peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Pati bisa cepat teratasi, pemerintah daerah berencana menyiagakan unit mobil pemadam kebakaran di setiap Eks Kawedanan secara permanen.
Kabid Damkar dan Linmas Satpol PP Pati, Mirza Nur Hidayat, menuturkan bahwa perencanaan tersebut sudah dirintis sebelum adanya pandemi virus corona.
“Sekarang rencana tersebut mungkin mundur, karena konsentrasi pemerintah dikerahkan untuk menangani (pandemi) ini dulu,” ujar dia ketika diwawancarai Tribunjateng.com di ruang kerjanya, Selasa (16/5/2020).
• Hindari Mobil Patroli Polisi, Seorang Dosen di Solo Banting Setir hingga Terperosok Ke Parit
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Sujarwo Jadi Korban Kecelakaan Beruntun 2 Truk di Ngawi
• Gudang Briket Arang di Pati Terbakar, Damkar Sulit Jinakkan Api karena Batok Kelapa
• BREAKING NEWS: Pria Tua Tewas Tertabrak Dump Truk di Semarang, Polisi Kesulitan Identifikasi
Ia mengatakan, terhitung selama 14 hari sejak Idul Fitri lalu, pihaknya sebetulnya sudah menerjunkan empat unit damkar untuk berjaga di lima kawedanan.
Pertama, di Mako Damkar untuk mengcover Eks Kawedanan Pati. Kedua, di Juwana untuk mengcover Eks Kawedanan Juwana sekaligus Eks Kawedanan Jakenan. Ketiga, di Eks Kawedanan Tayu dan keempat di Eks Kawedanan Kayen.
Namun, penyiagaan mobil damkar tersebut belum permanen, melainkan hanya 14 hari. Setelahnya, unit-unit mobil tersebut ditarik kembali ke Mako Damkar.
“Kecuali yang di Juwana. Khusus di Juwana sampai hari ini masih ada mobil damkar yang stand by. Rencana kami siagakan di sana sampai akhir Juni, sampai kapal-kapal yang berlabuh di Juwana kembali melaut,” ucap dia.
Saat ini, Pemkab Pati memiliki delapan unit mobil damkar.
Menurut Mirza, untuk menyiagakan di seluruh eks kawedanan secara permanen, setidaknya dibutuhkan penambahan tiga unit mobil damkar.
“Juga ditambah mobil suplainya, mobil tangki. Sementara ini Pemkab punya tiga mobil suplai. Satu di damkar dan dua BPBD. Mobil suplai atau tangki yang ada di BPBD fungsinya lebih banyak untuk penanganan kekeringan. Namun, dalam situasi darurat kami manfaatkan juga untuk memadamkan kebakaran,” jelas dia.
Selain penambahan unit mobil, lanjut Mirza, dibutuhkan pula penambahan tenaga pemadam kebakaran.
Menurutnya, setiap mobil damkar idealnya ditunggui 10-12 personel yang bergantian jaga.
Setiap shift dijaga tiga orang, terdiri atas satu orang driver (pengemudi) dan dua orang untuk penyemprot dan operator mesin.
“Satu selang harus dipegang dua orang, kalau satu orang nggak kuat,” ucap dia.
Untuk mencukupi kebutuhan jika penyiagaan mobil damkar di setiap eks kawedanan terealisasi, Mirza menyebut, setidaknya dibutuhkan tambahan tenaga sebanyak 30 orang untuk mendukung 32 petugas damkar yang telah ada. (Mazka Hauzan Naufal)
• Sering Kena Banjir Rob, 400 Meter Ruas Jalan Arteri Yos Sudarso Ditinggikan 90 Sentimeter
• Warga Terpapar Corona Bertambah, GP Ansor Bojong Tegal Iuran Gencarkan Penyemprotan Disinfektan
• Slamet Tewas Tertabrak saat Jualan di Simpang Sangklak Semarang, Sopir Truk Hino Tak Lihat Korban
• Dinas Perdagangan Sebut Face Shield Diperlukan Para Pedagang Pasar agar Aman Saat Jual Beli