Virus Corona Jateng
Penerapan New Normal di Sragen Bikin Kasus Covid-19 Meningkat, Bupati Yuni Sebut Itu Transmisi Lokal
Pasca diberlakukannya new normal di Sragen pada (10/6/2020) lalu angka kasus Covid-19 di Sragen meningkat.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Pasca diberlakukannya new normal di Sragen pada (10/6/2020) lalu angka kasus Covid-19 di Sragen meningkat.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan beberapa kasus Covid-19 di Sragen terakhir ini merupakan kasus transmisi lokal.
Bupati menyampaikan hasil tracking dari para pasien positif Covid-19 yang hasilnya Reaktif Covid-19 bisa jelas diidentifikasi sumbernya, namun adanya transmisi lokal sulit untuk dideteksi.
"Misal pasien positif dari Klaster Pasar Kobong keluarga reaktif ini jelas karena anggota keluarga kita ada yang kerja di sana," kata Yuni, Selasa (16/6/2020).
Yuni mencontohkan transmisi lokal yang dialami oleh para Pelaku Perjalanan (PP) atau perantau.
Para PP di Sragen disampaikan Yuni pada Maret dimana Pandemi dimulai pulang, namun di Juni ini perantau akan kembali ke perantauan.
Dikarenakan semua warga yang ingin kembali ke perantauan para perantau harus melaksanakan rapid, dimana beberapa memperoleh hasil reaktif Covid-19.
"Hasil rapid test reaktif lanjut dilakukan pemeriksaan swab test ternyata positif Covid-19."
"Maret hingga Juni sudah tiga bulan, masa inkubasi saja 0-21 hari."
"Pada saat mereka datang tidak ada gejala, usai karantina berarti bisa keluar dari rumah beraktivitas olahraga, sepedaan, ternyata positif juga."
"Ada transmisi lokal," terang Yuni.
Yuni menyampaikan adanya transmisi lokal di Sragen, masyarakat sudah perlu waspada.
Jika masyarakat lengah dan tertular sangat dimungkinkan angka kasus Covid-19 terus naik.
Kabupaten Sragen yang kini berada di zona kuning dikatakan Yuni bisa menjadi zona merah.
Agar tidak terjadi Yuni menyampaikan masih sangat perlu mengedukasi masyarakat.