Berita Semarang
32 Calon Siswa Jalur Afirmasi di SMKN 1 Bawen Semarang Cabut Berkas
Sebanyak 32 calon siswa yang mendaftar lewat jalur afirmasi di SMKN 1 Bawen mencabut berkasnya.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sebanyak 32 calon siswa yang mendaftar lewat jalur afirmasi di SMKN 1 Bawen mencabut berkasnya.
Sebab, 32 orangtua calon siswa itu tak bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki kartu indonesia pintar (KIP).
"Yang jalur afirmasi menggunakan KIP, kami cek sebab ada yang melakukan penipuan."
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
• Inilah Sosok Istri John Kei, Tetangga Ungkap Kebiasaanya Seperti yang Dilakukan Suami
• Mbah Kung Kakek Sugiono Indonesia Asli Surabaya Ngekos di Semarang
• Lama Mengganjal, Ini Awal Mula Persoalan Tanah yang Membuat John Kei Merasa Dikhianati Nus Kei
"Sebanyak 32 calon siswa cabut berkas karena tak bisa menunjukkan KIP," papar Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 1 Bawen, Widodo Pramukanto, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) lewat jalur afirmasi salah satunya diperuntukkan bagi anak kurang mampu.
Syaratnya yakni melampirkan bukti keikutsertaan program penanganan kemiskinan yang terdaftar dalam basis data terpadu (BDT).
"Artinya kami meminta masyarakat agar tak melakukan penipuan di penerimaan siswa baru," jelasnya.
Selain verifikasi faktual untuk jalur afirmasi, menurut Widodo pihaknya juga melakukan verifikasi faktual untuk calon siswa yang mendaftar lewat jalur prestasi.
"Misal verifikasi surat keterangan domisili, juga termasuk piagam yang lewat jalur prestasi.
Teknisnya kami memanggil mereka ke sekolah, membawa yang asli," paparnya.
Dari serangkaian verifikasi faktual itu, selain kecurangan 32 calon siswa yang tak bisa menunjukkan KIP, tak ada temuan pelanggaran lainnya.
"Sifatnya sudah kami verifikasi semua," jelas Widodo.
Ia menjelaskan, SMKN 1 Bawen di tahun ajaran ini menerima 756 siswa baru.
"756 siswa baru di 21 kelas dan 8 jurusan," jelas Widodo.
Satu orangtua calon siswa yang mendaftar di SMKN 1 Bawen, Nurjanah (47) mengaku mendaftarkan anaknya ke sekolah karena dekat dengan rumahnya.