Berita Internasional
Gara-gara Temukan 2 Batu Ini, Ayah 30 Anak Beristri 4 Mendadak Jadi Miliarder
Ayah yang memiliki anak lebih dari 30 orang tersebut mendapat rejeki yang tak disangka-sangka setelah berhasil menemukan dua buah Batu berharga.
TRIBUNJATENG.COM - Ayah 30 Anak dari 4 Istri Mendadak Jadi Miliarder dalam Semalam
Seorang penambang lepas asal Tanzania, Saninu Laizer (52) menjadi Miliarder dalam semalam.
Ayah yang memiliki anak lebih dari 30 orang tersebut mendapat rejeki yang tak disangka-sangka setelah berhasil menemukan dua buah Batu berharga.
• Pesan Ganjar Pranowo ke Pembakar Bendera PDI Perjuangan: Maaf ya, Kami Orang Beragama juga Anti PKI!
• Ancaman Ganjar Berhasil Bikin Ribuan Orangtua Siswa Pakai SKD Palsu Cabut Berkas PPDB Jateng 2020
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
• Pernyataan Resmi Kementan Investigasi Jamur Enoki Korsel Tercemar Bakteri Listeria, 3 Negara KLB
Batu langka tersebut telah memecahkan rekor dengan bobot terberat sehingga dihargai hingga miliaran rupiah.
Dilansir bbc.com, Kamis (25/6/2020), Laizer yang merupakan seorang penambang di sekitar wilayah Merelani, Manyara.
Ia berhasil menambang sebuah batu berharga langka yang disebut Tanzanite.
Laizer menjadi kaya raya setelah menteri pertambangan Tanzania membeli batu temuannya tersebut.
Adapun batu Tanzanite yang ditemukannya itu berjumlah 2 buah dengan berat masing-masing 9,2 kg dan 5,8 kg.
Batu dengan total berat 15 kg tersebut dihargai sebesar 2,4 juta pound atau setara dengan 42 miliar rupiah.
"Akan ada pesta besar besok," ujar Lazier.
Ia berencana akan menggelar acara untuk merayakan keberuntungannya tersebut.
Pria yang memiliki 4 istri tersebut menyatakan akan menyembelih satu sapinya sebagai ungkapan rasa syukur.
Ia juga berencana akan menggunakan uang yang didapatnya tersebut untuk membangun desanya, Simanjiro, yang berada di distrik Manyara.
"Aku ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Aku ingin membangun sekolah ini dekat dengan rumahku.
Ada banyak orang miskin di sekitar sini yang tidak bisa membiayai anaknya untuk bersekolah," tutur Laizer.