Berita Regional
Remaja Ini Bakar Panti Asuhan gara-gara Sakit Hati Ditegur saat Main HP
Seorang remaja berinisial MB (19) nekat membakar panti asuhan. Aksi itu dipicu teguran karena remaja tersebut bermain ponsel.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Seorang remaja berinisial MB (19) nekat membakar satu ruangan panti asuhan.
Peristiwa pembakaran terjadi di Panti Asuhan Yayasan Adonai Cinta Anak Nusantara, di Jalan Kwala Simeme, Desa Kwala Simeme, Kecamatan Namo Rambe, Deliserdang.
Aksi itu dipicu teguran karena remaja tersebut bermain ponsel.
• Viral Ayah Gerebek Anak Perempuannya di Hotel Melati Bersama Pacar
• Update Virus Corona Kota Semarang Jumat 26 Juni 2020, Kini Tembalang Tertinggi
• Selepas Pukuli dan Tampar Istri yang Pergoki Selingkuh, Suami Pilih Pergi dengan Selingkuhan
• Bocah Solo Dinyatakan Positif Corona, Walikota Rudy Terbitkan Surat Edaran
Kanit Reskrim Polsek Namo Rambe Ipda Oloan Samosir mengatakan, MB sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini polisi memeriksa enam orang saksi lainnya.
Polsek Namo Rambe sendiri masih terus mengembangkan penyidikan atas kasus tersebut.
“Saat ini sudah menjadi tersangka dan dilakukan penahanan,” ujarnya ketika dikonfirmasi via aplikasi percakapan WhatsApp pada Jumat (26/6/2020) sore.
Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/6/2020) petang.
Saat itu MB membakar karena merasa sakit hati setelah ditegur oleh pimpinan panti asuhan.
Saat itu, tersangka sedang bermain HP.
Tersangka merasa tidak disukai sehingga kemudian mengambil bensin di gudang lalu menyiramkannya ke ruang bendahara selanjutnya menyulut mancis (korek api gas).
Kebakaran itu kemudian diketahui oleh seseorang yang tinggal di asrama panti.
Saat itu, saksi mencium asap lalu mencari asalnya.
Saksi melihat ruang bendahara sudah terbakar.
“Setelah itu saksi memanggil rekan-rekan lainnya untuk memadamkannya secara manual.