Berita Rembang
Dampak Corona UMKM Rembang Alami Krisis, Bupati Abdul Hafidz Harapkan Sokongan Menkop UKM
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang mengalami penurunan akibat pandemi virus corona.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang mengalami penurunan akibat pandemi virus corona.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan karena di Rembang tidak banyak industri, maka sektor UMKM paling terpukul.
“UMKM Batik Lasem, misalnya, langsung turun drastis. Tinggal 20 persen.
Jadi bisa dianggap, hidup-matinya batik ialah pada masa ini,” ujar dia ketika menyambut kedatangan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kantor KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera (BMT BUS), Lasem, Sabtu (4/7/2020).
Kehadiran Teten ialah dalam rangka menyerahkan secara simbolis restrukturisasi pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) kepada BMT BUS.
Di samping pelaku UMKM batik, lanjut Abdul Hafidz, petani tebu Rembang juga sedang sangat terpukul. Menurut dia, selama ini petani tebu kerap diombang-ambingkan masalah harga.
“Kemarin sempat mencuat (harga) gula Rp 18 ribu, sekarang hanya sekira Rp 10 ribu di pabrik.
Sehingga petani kita perlu dorongan, mungkin nanti ada koperasi tebu, sehingga petani tebu tidak diombang-ambingkan kelompok tertentu, karena setiap panen pasti menjerit semua.
Barangkali ada fasilitasi dari koperasi sehingga ada koordinasi baik, saat panen tidak terombang-ambing soal harga,” papar dia.
Ia menyebutkan, di Rembang ada sekira 9 ribu hektare lahan pertanian tebu. Namun, tidak ada industri pengolahan tebu di Rembang.
Sehingga, hasil produksi para petani ditarik ke berbagai pabrik yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hafidz berharap, Menkop UKM Teten Masduki bisa membantu mengembalikan perekonomian di Rembang, khususnya yang berkaitan dengan UMKM, melalui sokongan di koperasi.
“Dengan demikian mudah-mudahan batik, kuliner, dan produk-produk UMKM lainnya bisa terangkat kembali,” kata dia.
Ia juga berharap, UMKM di Rembang yang jumlahnya sekira 40.300 bisa tercover oleh bansos produktif yang disebutkannya tengah digodok konsepnya oleh Menkop UKM.