Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Achmad Yurianto Dijuluki Pembawa Berita Kematian: Setelah Ada dr Reisa Pandangan Masyarakat Berubah

Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, bercerita, ia pernah dijuluki "pembawa berita kematian".

DOKUMENTASI BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (12/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19,  bercerita, ia pernah dijuluki "pembawa berita kematian".

Julukan itu diberikan karena dia selalu menyampaikan perkembangan data Covid-19.

Padahal, saat itu Yuri tak hanya menyampaikan soal angka kematian.

Viral Nama Dita Leni Ravia Asal Gunungkidul Jogja, Ini Arti dan Maknanya

Biodata Dinda Hauw Istri Rey Mbayang, Pemain Film Surat Kecil Untuk Tuhan

Biodata Rey Mbayang Vokalis Band Adam, Sah Jadi Suami Dinda Hauw

Belum Resmi Jadi Pelatih AC Milan, Pria Ini Berani Mendikte Komposisi Pemain Rossoneri Musim Depan

Tetapi juga informasi terkait lainnya yang perlu diketahui.

Termasuk juga materi edukasi masyarakat.

"Saya omongkan dengan data yang saya miliki, sehingga di awal-awal dengan 15 menit saya menerangkan, 10 menit untuk edukasi, dan 5 menit terakhir untuk umumkan data (Covid-19)," kata Yuri saat menyampaikan pidato dalam acara peluncuran buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).

"Yang selalu dipakai semua adalah tontonan 5 menit terakhir itu.

Sehingga Achmad Yurianto (disebut) pembawa berita kematian," kata dia.

Dari situ, Yuri mulai belajar.

Ia memperbaiki cara penyampaian data Covid-19.

Namun, upayanya belum juga berhasil.

"Sampai saya akali yang 5 menit saya pindah-pindahin, saya potong-potong, data positif tak tambahin edukasi.

Begitu saya ngomong di YouTube, dirangkai lagi jadi itu (data kematian Covid-19).

Jadi, inilah yang kemudian saya berterima kasih mendapat julukan pembawa berita kematian," ujar Yuri.

Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 (Gugus Tugas Nasional), Dokter Reisa Broto Asmoro
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 (Gugus Tugas Nasional), Dokter Reisa Broto Asmoro (Istimewa/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19)

Menurut dia, respons masyarakat lantas berubah ketika dr Reisa Broto Asmoro ditunjuk menjadi rekannya dalam menyampaikan perkembangan Covid-19.

Setelah ada Reisa, kata dia, pandangan masyarakat pun berubah.

"Begitu partner saya ditunjuk oleh kementerian komunikasi muncul dr Reisa Broto Asmoro, saya minta untuk edukasi baru berubah pandangan bahwa Covid-19 tidak menakutkan lagi, tidak menakutkan lagi Covid-19, yang baca Covid-19 maksudnya," tutur Yuri. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Yurianto yang Dijuluki "Pembawa Berita Kematian" karena Sampaikan Data Covid-19"

Jennifer Lopez Bersepeda Pakai Baju Renang, Intip yuk!

Setelah Tahu Identitas dan Motif Penyebar Video Syur Mirip Dirinya, Syahrini Merasa Iba

Diberitakan Alami Kecelakaan di Tol Mojokerto-Kertosono, Khofifah Indar Parawansa: Saya Tidak Ikut

Selebgram Dara Arafah Wujudkan Mimpi Senilai Rp 100 Juta di Klinik Dokter Tompi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved