Berita Internasional

Perjalanan Sejarah Hagia Sophia di Turki, Diubah Jadi Masjid Sejak Ottoman Kini Kembali Jadi Masjid

Hagia Sophia di Turki, salah satu bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, memiliki sejarah panjang sejak dibangun pertama kali pada abad ke-6.

Editor: m nur huda
Shutterstock
Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki. 

Erdogan, seorang Muslim yang taat, dijadwalkan untuk menyampaikan pidato hari ini dan sering menggunakan masalah Hagia Sophia, untuk mendapatkan dukungan untuk partainya.

'Keputusan diambil untuk menyerahkan pengelolaan Masjid Ayasofya. ..untuk Direktorat Urusan Agama dan membukanya untuk ibadah," demikian bunyi keputusan yang ditandatangani oleh Erdogan.

Keputusan penting itu akan mengobarkan ketegangan tidak hanya dengan sejumlah negara Barat tetapi juga Rusia.

Hagia Sophia berusia hampir 1.500 tahun dan salah satu tempat paling agung umat Kristen dan kemudian umat Islam di dunia.

Ini berarti bahwa setiap perubahan pada statusnya akan berdampak besar pada pengikut kedua agama.

Ratusan orang yang menunggu keputusan pengadilan di luar gedung meneriakkan, 'Allah Maha Besar!' dan 'Rantai putus, Hagia Sophia dibuka kembali!' saat berita itu diumumkan.

Yunani Mengecam

Orang-orang berdemonstrasi dengan spanduk dan bendera nasional Yunani di luar gereja Hagia Sofia di Thessaloniki pada 10 Juli 2020, untuk memprotes setelah pengadilan tinggi Turki mencabut status monumen Hagia Sophia Istanbul Turki tahun 1934 sebagai museum, yang pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen. Gereja itu dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453. ()
Orang-orang berdemonstrasi dengan spanduk dan bendera nasional Yunani di luar gereja Hagia Sofia di Thessaloniki pada 10 Juli 2020, untuk memprotes setelah pengadilan tinggi Turki mencabut status monumen Hagia Sophia Istanbul Turki tahun 1934 sebagai museum, yang pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen. Gereja itu dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453. () (Sakis MITROLIDIS / AFP)

Sementara itu, Yunani mengecam keputusan itu sebagai 'provokasi terbuka bagi seluruh dunia yang beradab.'

Menteri Luar Negeri Siprus Nikos Christodoulides, seorang Siprus Yunani, memposting di akun Twitternya bahwa Siprus 'sangat mengutuk tindakan Turki terhadap Hagia Sophia.

Dia menilai, langkah Erdogan sebagai upayanya untuk mengalihkan opini domestik dan menyerukan Turki untuk menghormati kewajiban internasionalnya.

Christodoulides mengatakan, pelanggaran yang meningkat dan mencolok dari Turki atas kewajiban internasionalnya diwujudkan dalam keputusannya untuk mengubah penetapan Hagia Sophia, sebuah situs warisan dunia yang merupakan simbol universal dari kepercayaan Ortodoks.

Kelompok-kelompok nasionalis dan konservatif telah lama mendambakan untuk berdoa di Hagia Sophia, yang mereka anggap sebagai bagian dari warisan Ottoman Muslim.

Yang lain percaya situs Warisan Dunia UNESCO harus tetap menjadi museum, sebagai simbol solidaritas Kristen dan Muslim.

Kelompok yang membawa kasus ini ke pengadilan telah menentang legalitas keputusan tahun 1934 oleh menteri pemerintah sekuler Turki modern dan berpendapat bahwa bangunan tersebut adalah milik pribadi Sultan Ottoman Sultan Mehmet II, yang menaklukkan Istanbul pada tahun 1453.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved