Berita Sukoharjo
Cerita Versi Keluarga Terduga Teroris Ditembak Densus 88 di Ngruki Sukoharjo Saat Naik Sepeda Onthel
Keluarga terduga teroris MJI menuturkan almarhum ditembak Densus 88 saat naik sepeda onthel di Ngruki Sukoharjo.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Sekretaris Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono angkat bicara soal upaya pihak Densus 88 Antiteror dalam melumpuhkan terduga teroris di wilayah Dukuh Ngruki Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo pada Jumat (10/7/2020) lalu.
Diketahui pasca penangkapan terduga teroris berinisal MJI tersebut, pemuda itu langsung dilarikan ke RS Bhayangkara guna mendapatkan perawatan.
Pasalnya saat penangkapan, terduga sempat berusaha melairkan diri hingga akhirnya dilumpuhkan dengan cara ditembak.
• Syahrini Ingin Undang Coldplay di Resepsi Pernikahannya, Ini Reaksi Reino Barack
• Biodata Rizky Billar, Sosok Viral di Balik Pernikahan Dinda Hauw dan Rey Mbayang
• Saat Pacari Desta, Gisel Kaget Diminta Gantian Bayar Makanan
• Satu Keluarga di Salatiga Positif Covid-19, Suami Kerja di Semarang Tulari Istri Ibu dan Bayi
Lantaran mengalami luka tembak, terduga teroris kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara.
Berselang beberapa lama kemudian, akhirnya terduga teroris dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.
MJI diketahui meninggal dunia di RSUP dr Kariadi Semarang pada malam harinya.
"Tiba (jenazah) di rumah duka bakda Ashar, setelah itu disalatkan dan langsung dilanjutkan prosesi pemakaman di Pemakaman Muslim Polokarto," kata Endro Sudarsono saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (12/7/2020) sore.
Dia menyampaikan, serah terima jenazah dilakukan di RS Bhayangkara.
Dirinya mewakili pihak keluarga menerima jenazah untuk kemudian dibawa ke rumah duka dan dilanjutkan prosesi pemakaman.
Kendati demikian, pihaknya menyangkan serta menyesalkan upaya anggota kepolisian dalam melumpuhkan terduga teroris.
"Penambakan di bagian paha kanan dan perut. Kami menghormati undang-undang yang memberikan kewenangan kepada kepolisian untuk melakukan tembakan."
"Namun secara objektif MJI hanya mengendarai sepeda ontel."
"Kami diterangkan adanya perlawanan."
"Penembahkan pertama mengenai kaki paha kanan, itu jelas melumpuhkan."
"Kedua kena perut."